Lia Windari

Guru biasa yg ingin terus belajar dan berbagi..😊...

Selengkapnya
Navigasi Web

Lelah Enggan Menyapa (Bag. 17)

Satu tahun berjalan semenjak aku menolak mereka dengan cara yang baik, semenjak itu pula aku tidak mendapat kabar apapun dari mereka. Alhamdulillah..berarti mereka telah memahami alasanku dan ini baik untukku dan untuk mereka. Aku tidak perlu memikirkan sesuatu hal yang tidak pasti, aku fokus pada pekerjaanku dan aktivitas di kemasyarakatan.

Tetapi aku tidak menyangkal bahwa di dalam hati ini juga berharap datangnya sang imam yang akan memintaku untuk menjadi makmumnya, pendamping hidupnya, sedunia dan sesurga. Umurku sudah mendekati 25 tahun, umur yang kutetapkan dari dahulu untuk menikah. Di setiap do’aku dahulu, aku meminta kepada Allah untuk menikah di usia 25 tahun, dimana usia yang menurutkan telah matang dalam berumah tangga.

Ketika sudah menginjakkan umur 25 tahun, kegelisahan akan datangnya jodoh tampak di raut wajah kedua orang tuaku. Mereka sering menanyakan kepadaku.

“Waa..kapan kamu memikirkan untuk menikah?, bapak dan emak perhatikan,belum ada tanda - tandanya..Ada yang datang tapi kamu menolak?” kata ayah dan emak

“ Iwa menolak mereka karena mereka mengajak pacaran pak,mak..mereka rata – rata menyuruh untuk menunggu mereka. Iwa gak mau menunggu sesuatu hal yang tidak pasti . Iwa mau kalau mereka serius, langsung melamar aja..” jawabku

“ ooo gitu, ya sudah, banyak berdo’a sama Allah, sholat dan bersedekah, minta kepada Allah agar mengirimkan jodoh terbaik untukmu..” kata Ayah dan emak

“Iya pak..Aamiinn”jawabku.

Yahh begitulah orang tua, selalu memikirkan kondisi anaknya, gak pernah lelah, padahal anaknya nyantai – nyantai aja tuch..hehehe..tetapi aku berusaha menuruti nasehat ayah dan emak.

2 bulan kemudian, selepas pulang mengajar, ada seorang teman yang sudah kuanggap sebagai kakak bernama kak Ochi. Ia meneleponku, menanyakan kabarku dan akhirnya ia menanyakan tentang jodohku.

“Sudahkah ada jodohmu dek ?” kata kak Ochi

“Ihh..kk kok nanya tentang jodoh sich kak? “ jawabku

“Gpp..kk hanya sekedar bertanya saja..rencana kk mau kenalin iwa dengan seseorang, manatau kalian berjodoh..Bolehkan kk kenalin ke iwa? Kalau boleh nanti kk jumpai dengan iwa ya ? Bagaimana?” tanya kak Ochi

“ Ntar kak, difikir – fikir dulu..” jawabku

“ Gak usah banyak difikir – fikir, insya Allah orangnya baik, sholeh, pekerja keras, kk kenal dengan dia dan dia katanya mau cari istri bukan pacar, udah kenalan aja dulu manatau cocok” kata kak ochi

“ Ya udahlah kak, iyaa..” jawabku

“ OK, nanti kita atur jadwal pertemuannya ya..”kata kak Ochi

“ OK kak..” jawabku

Aku menuruti permintaannya, semoga ini jalan terbaik yang Allah pilihkan untukku..(bersambung)

Tantangan Menulis hari ke – 28

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post