Siapa di antara kita yang tidak pernah marah, benci, dan sakit hati? Sudah tentu jawabannya, semua pernah mengalaminya. Rasa marah, benci, dan sakit hati bisa bersumber dari keluarga, rekan kerja, atasan, tetangga, dan lain-lain. Kemarahan tejadi bisa karena ucapan, sikap, dan perbuatan. Untuk memulihkan rasa marah tidak gampang butuh waktu. Terkadang rasa marah yang lama belum reda, sudah berbuat masalah baru yang membuat hati semakin marah dan sakit hati. Ibarat luka lama belum kering sudah muncul lagi luka yang baru, hal ini membuat kita akan semakin susah memaafkan.

Ketika orang yang melukai kita meminta maaf, ada kalanya kita mengeraskan hati tidak mau memaafkan. Dengan alasan kita merasa benar, dia yang bersalah, atau beberapa kali sudah orang tersebut melukai hati kita, sehingga tidak layak untuk dimaafkan. Seperti lirik lagu lama, satu kali kau sakiti hati ini masih kumaafkan, tapi jangan sampai tiga kali kau sakiti. Seakan tak menyadari diri sendiri juga sering melakukan kesalahan.

Jika kita sendiri banyak hilaf dan salah, sudah seharusnya kita memaafkan orang yang berbuat salah dan menyakiti hati kita. Lalu, sampai berapa kali kita harus memaafkan orang yang berbuat salah pada kita? Jawabannya adalah tak terhingga atau tidak ada batasannya. Alasannya, karena Sang Pencipta sudah terlebih dahulu memaafkan kita tak terhingga, apa lagi kita, manusia biasa yang penuh salah dan dosa di hadapan-Nya. Bayangkan jika Tuhan tak mengampuni kesalahan kita, entah bagaimana hidup kita. Oleh karena itu, mari kita memaafkan orang yang melukai hati kita, dengan memaafkan hati kita akan terasa nyaman pikiran tenang, dan akan menambah imun tubuh. Bjm, 070922