Sesuai Pilihan
Alkisah ada seorang Kakek bernama Kakek Pai yang sudah renta ingin membagikan harta warisan kepada dua orang cucu lelakinya Tito dan Vito yang sudah dewasa. Si kakek memanggil kedua cucunya dan mengutarakan niatnya, kedua cucunya sangat senang karena akan mendapat harta warisan dari kekeknya. Saat kedua cucunya menemui Kakek Pai, Kakek berkata bukan kakek yang menentukan warisan yang akan diterima, tetapi kedua cucunyalah yang menentukan sesuai dengan apa yang mereka pilih.
Setelah sepakat Kakek Pai membawa Tito dan Vito ke sebuah lahan yang sangat luas yang dipisahkan jalan cukup lebar. Kemudian Kakek menunjukkan lahan yang akan mereka pilih. Lahan sebelah kiri sudah banyak tumbuh pohon mangga, durian, rambutan, dan buah lainnya yang tumbuh subur dan sudah berbuah, sedangkan lahan sebelah kanan ditumbuhi rumput kering dan semak yang cukup lebat. Kakek memberikan kesempatan pertama memilih kepada Vito sebagai cucu yang paling besar, tetapi Tito menolak dengan alasan sudah seharusnya anak sulung mengalah kepada adiknya.
Awalnya Vito keberatan dengan usul Tito, menghindari perselisihan Vito memberikan kesempatan pertama kepada Tito untuk memilih. Tito sangat senang dan langsung memilih lahan sebelah kiri yang sudah ditumbuhi banyak buah dan tinggal menunggu panen. Karena hanya dua pilihan, Vito mendapat warisan lahan yang ditumbuhi rumput kering dan semak lebat. Setelah Vito dan Tito memilih, Kakek Pai memberikan kebebasan kepada kedua cucunya untuk mengusahakan dan mengelola tanah warisan yang sudah didapat.
Karena Vito mendapat lahan yang ditumbuhi tumbuhan kering dan semak yang lebat, maka Vito segera bekerja keras membersihkan rumput kering dan menebas semak. Sementara Tito santai dan bermalas-malasan karena lahan yang didapat tinggal menunggu hasil panen. Sudah seminggu Vito bekerja keras menebas semak di lahan warisannya hampir tiga ratus meter, Vito sangat terkejut ternyata di lahan yang dia dapat sudah ditamani pohon karet yang tumbuh subur sudah besar dan sangat luas. Melihat lahan Vito sudah ditamani pohon karet yang luas, Tito menyuruh pekerjanya untuk membersihkan lahan warisannya, betapa kecewanya Tito, ternyata pohon yang ditumbuhi buah-bahan tersebut hanya beberapa ratus meter saja, sisanya di dalam lahan ditumbuhi semak duri yang sangat lebat.
Kemudian Tito menemui Kakak Pai, mengatakan kecewa kepada kakek karena kakek tidak adil, Tito juga membujuk kakek agar menukar lahan warisannya dengan lahan warisan Vito. Kakek Pai menolak usulan Tito, dan mengatakan agar kosisten dan belajar menerima apa yang sudah dipilih dan diperoleh. Tito pergi meninggalkan Kakek sambil bersungut-sungut. Bjm200922
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah yang menjadi renungan. Keren, Bun. Makasih
Terima kasih Bunda Erna, salam sehat dan bahagia selalu.
Luar biasa menginspirasi bunda
Terima kasih Pak Tri, salam sehat adan sukses selalu
Mantap nasihat yang terselip di dalamnya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu Libe Mart Cerita
Terima kasih Pak Heru, salam sehat dan sukses selalu
Keren Bunda veritanya. Sukses selalu Bu.
Terima kasih Bunda Suwarni, salam sehat dan bahagia selalu
Ada pelajaran di balik kisah cerita, keren Bunda.
Terima kasih Bunda Rina, salam sehat dan bahagia selalu
Menawan Ibu Libe.
Terima kasih Bunda Sri, salam sehat dan bahagia selalu
Pembelajaran yg keren lwt crt. Keren bunda
Terima kasih Bunda Sisca, salam sehat dan bahagia selalu.
Kisah yang inspiratif, Bu. Ada pembelajaran yang apik. Salam sukses selalu.
Terima kasih Bunda Cicik, salam sehat dan bahagia selalu.
Serial baru. Sukses selalu Bu Mart.
Terima kasih Pak Isak, salam sehat dan bahagia selalu
Cerita yang menarik dan inspiratif. Semoga sehat selalu Bunda.
Terima kasih Bunda Nanik, salam sehat dan bahagia selalu.