Lies muhshonati

Navigasi Web
Gerak-Gerik Malaikat

Gerak-Gerik Malaikat

Tantangan404

GERAK-GERIK MALAIKAT

Ctt: Lis Ms

Syahdan, Jalaluddin Rumi:

*"Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya."*

Dan sungguh setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kematian bagi siapapun hanyalah soal waktu! Waktu yang akan selalu dicermati dengan teliti oleh para malaikat. Dan kita hanya terdiam , menunggu giliran waktu.

Waktu menunggu itu yang saat ini menjadi titik fokus. Sebuah waktu!

Bagaimana seseorang menanti sesuatu , sebuah waktu yang keniscayaannya benar adanya. Pasti datangnya.

Mari sekarang sedikit membicarakan tentang waktu. Kali ini saya sama sekali merasa tak perlu mendifinisikan apa itu waktu.

Mengapa? Karna menurut saya setiap kita ternyata telah "mendefinisikan" waktunya sendiri-sendiri. Itu, sifatnya khas, dan sangat prifat. Seseorang dengan waktu yang dipunyainya.

Pengejawantahannya bisa saja tampak secara kasat mata, dhohirnya, atau bisa jadi sebaliknya.

Tetap saja itu semua hak pribadi masing-masing. Bukan ranah kita sekali-sekali menjatuhkan *judge* atas mereka. Sebenarnya bukan urusan kita menyelidik bagaimana seseorang menghabiskan waktunya.

Mereka menghabiskan waktu dengan cara apa, bagaimana, dengan siapa? Seperti apa? Anda dan saya tentu hanya menerka-nerka. Itu urusan pribadi seseorang. Ada yang menghabiskan seluruh waktunya untuk kesenangan.Ada yang memilah sedemikian rupa manejeman pemanfaatan waktunya. Bahkan ada yang menggelinding begitu saja, mengikuti aliran perjalanan waktu seadanya.

Baiklah, sekarang marilah kita mengambil cermin, dan melihat bayangan kita sendiri. Siapa kita, berapa persen waktu telah tersia-siakan oleh kita? Berapa banyak yang sudah kita manfaatkan? Atau seberapa bagian kita telah merencanakan menghabiskan waktu?

Mari mengevaluasi...inilah saat tepat bagi kita membuat refleksi. Mengapa? Karena jika waktu bagi kematian tiba-tiba, tiba....maka tak seorangpun sanggup berkelit! Maka kematian adalah lonceng penanda bagi siapa saja , laku siapkah kita?

Dan berita buruknya adalah bahwa, siap atau tidak siap, ternyata malaikat Izroil senantiasa patuh pada catatan Tuhannya. Daftar nama-nama itu tak sadikitpun salah nama, salah eja, salah tempat atau salah waktu.Tak ada yang setertib dengan cara kerja malaikat yang ditakuti ini. Tuhan atas kekuasaan tak terbatasnya tak sekalipun salah memilih asistennya! Maha besar Allah, penentu kematian.

Dan kita, lagi-lagi kita, hanya bisa diam dalam bisu. Tertunduk dan mengiyakan semua TitahNya. Betapa lemah dan tak berdayanya kita.

Astaghfirullah...Ketika seseorang dengan kekayaan tak terbatas tak lagi bisa menangguhkan jadwal kematian. Dan ketika kekuasaan sebesar apapun tak sanggup menunjuk siapapun untuk menggantikan giliran kematiannya. Waktu ajal itu akan ia hadapi sendiri!

Akan bersembunyi kemana? berdalih apa kita? Tak ada lagi negosiasi , apalagi kompromi, tidak ada! Anda hanya bisa bersimpuh lemah dan sangat lemah tanpa bisa bertindak apa-apa!

Sungguh jika mengingat akan ini, betapa klik...klik...tik...tik...jarum jam adalah penuh harga!

Apakah detik demi detik yang terdengar pada dentingan jarum itu, telah merisaukan kita? Apakag kita sudah seperti yang dimaui oleh pemilik waktu kita? Kira-kira siapkah kita?

*Boss* kita sedang berkata. Dan sudah panjang lebar menjelaskan kepada kita, lewat ayat demi ayat yang diberikan kepada kita.

Kitab itu yang menjadi haluan segenab *umeknya* nya manusia.

Manusia yang beragam , manusia yang unik, yang tak seorangpun sama antara satu dengan lainnya.

Sudahkah kita berhitung? Sudahkah kita cerdas memilahnya, menggunakan waktu yang telah dititipkan kepada kita dengan sangat teliti dibawah kesadaran tinggi, bahwa kita senantiasa diawasi ,Ilahi robby.

Waktu untuk disiplin bekerja, menjalankan amanah . Waktu untuk keluarga, menebar tawa...waktu untuk berkebun, membaca, merenda atau apa saja kesenangan anda. Waktu untuk berolah-raga, waktu untuk berbagi dengan sesama.

Bahkan waktu untuk merebahkan punggung, meregangkan sekedar otot tubuh. Atau, sebuah waktu spesial, untuk berkhalwat syahdu , hanya berdua denganNya.

Tuhan, sesungguhnya kegelisahan dunia akan senantiasa tak berkesudahan.

Ia menjerat kaki , tangan dan cara pandang manusia. Misi dan ambisi berbaur atas nama aoa saja sesuai kepentingan. Kebaikan tatkala tak cukup diucapkan. Kebaikan tatkala dipertanyakan. Sungguh hilangkan segenap kesombongan. Atas kebisaan , atas kemampuan yang dikira bisa menyelamatkan.

Tuhan mungkin saja akan membiarkan kita yang semakin suka-suka. Jangan Tuhan tak disapa. Lalu Ia lewat begitu saja, tanpa pandangan mata kita. Gerak-gerik itu, padahal, sesungguhnya semua diperuntukkan bagi kita.

#tantanganGurusiana 404

#mengenangkematiansahabatAMZ

#semogakhusnulkhotimah

Amiin😢🤗

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah

26 Mar
Balas

Terimakasih ibu Puspa Lestari , semoga khusnul khotimah...

29 Mar

MasyaAllah, ulasan yang hebat dan mengingatkan... Salam sukses buat ibu

26 Mar
Balas

Terimakasih atasvatensi ibuRisdawati, semoga kita diwafatkan dalam keadaan khusnul khotimah ,amiin...

29 Mar



search

New Post