Hampir Setahun Bersamamu!
Tantangan 383
15 Februari 2021
Hampir Setahun Bersamamu!
Ctt:Lis Ms
*****
Surat terbuka untuk sahabat dan rekan-rekan saya, guru Indonesia
Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi!
Apa kabar kawan? Semoga anda dan kita semua tetap dikaruniai kesehatan.
Tak mudah memang membagi peran dimasa sulit seperti ini. Ya, saat ini kita memasuki bulan Februari ,berarti telah hampir setahun pandemi ini berlangsung.
Jangan ucapkan selamat ulang tahun, apalagi dengan iringan kalimat moga panjang umur! Na'uzubillah...heheh...
Betapa kawan, kerepotan kita sebagai guru. Tiba-tiba saja keadaan berubah dengan sangat cepat! Sontak semua guru tergagap-gagap berusaha cepat menangkap keadaan serba darurat ini!
Sekolah-sekolah ditutup. Anak didik dirumahkan.Semua wajib melaksanakan kegiatan belajar mengajar jaraj jauh atau kita singkat dengan PJJ.
Tahu kan kawan? Pembelajaran Jarak Jauh ini amatlah merepotkan kita, peserta didik juga para guru! Terutama guru-guru berumur seperti saya. Jangankan yang sudah tua, guru-guru mudapun sempat, kewalahan dengan berbagai hal berkenaan dengan *distant learning* ini.
Kawan-kawan pasti tahu, tehnologi menjadi andalan utama di situasi kritis akibat wabah virus corona ini. Tehnologi dan informasi, mau tidak mau, suka tidak suka, menjadi hal yang tak bisa ditawar lagi!
Semua bergerak sigap. Semua belajar cepat. Saya bersyukur , sebagai guru senior( hihihi...istilah halus untuk guru usia tua) . Ya, sedikit banyak saya sudah ada bekal, walau terus terang sangat minim.
Tanpa pikir panjang saya segera melakukan beberapa langkah. Langkah yang bisa memudahkan saya pribadi setidaknya.
Apa saja itu? Mungkin beberapa hal berikut ada manfaat bagi anda ya, yuk...
* Saya mengecek ketersediaan gawai saya, minimal perangkat laptop dan hp. Saya memindahkan atau membersihkan file-file sampah atau yang barangkali sudah tak kita gunakan lagi. Kosongkan kapasitas gawai anda. Bersiaplah konsentrasi untuk anak-anak didik kita.
* Pelajari dengan cepat berbagai aplikasi untuk moda pembelajaran daring kelak. Banyak ragamnya, semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tetapi saran saya, pijakannya adalah yang mudah dan ringan bagi murid. Saya sendiri bahkan diawal PJJ saya sempat menggunakan *discord* . Lalu *buncee*, *wakelet*, *Google form, Google meet, Google classroom* sampai-sampai *We sing* pun jadi sasaran saya sebagai kendaraan menuju kelas-kelas virtual anak-anak.
*Rancanglah pola pembelajaran yang sederhana. Bagaimanapun keadaan serba baru perlu waktu bagi guru dan peserta didik untuk beradaptasi. Yakinlah , mahluk Tuhan berjuluk manusia seperti kita ini adalah satu-satunya mahluk dengan kemampuan tinggi beradaptasi.
*Kita tata hati dan niat kita, untuk bersikap sabar dan penuh pengertian. Sekali lagi, ini adalah masa-masa sulit bagi semua orang. Pandemi menghantam tanpa pemberitahuan.
* Memahami dan bersikap sabar. Dalam hal ini, bukan berarti memtolelir setiap tindakan menyimpang siswa. Itulah gunanya anda dan saya diposisikan menjadi guru! Kita meluruskan , kita membenahi karakter anak -anak. Jangan biarkan keadaan buruk ini menjadi lebih buruk dengan ambruknya bangunan karakter anak didik!
*Saatnya anda mengalah pada diri sendiri, tentang target tinggi yang mungkin telah anda susun secara detail sebelumnya. Saatnya anda berdamai dengan obsesi anda.
*Anda dan saya adalah pendidik. Yang dibenak kita adalah anak-anak dan anak-anak. Ini, sesulit apapun keadaan jika niat memandaikan, membina dan membimbing mereka telah bulat dipancangkan, maka, tak ada suatu apapun yang begitu sulit! Jalan keluar insha'Allah selalu tersedia!
*Pilah dan pilih kompetensi-kompetensi dasar yang bisa anda sederhanakan. Amati sekali lagi, petakan mana saja materi esensial dan mana yang non-esensial. Artinya, ya , setuju, semua materi adalah penting. Tetapi beberapa sifat materi - materi itu, ada yang bisa diberikan dalam bentuk lebih ringan, penugasan misalnya. Sedangkan untuk materi yang membutuhkan penanaman konseb lebih mendalam, silahkan anda porsikan dengan cukup waktu, secara efektif tentunya.
* Dalam situasi seperti ini, menuntaskan amanat kurikulum memang harus tetap terkontrol!. Itu tetap tupoksi utama kita.
Tetapi ingat, disela-sela itu ada sesuatu yang sangat penting dan sangat dibutuhkan anak-anak, terutama di masa penuh kegamangan seperti ini. Apa itu? Motivasi! Terus bakarlah semangat anak-anak, untuk tidak mau mengalah pada keadaan. Anak-anak harus terus diberi kesadaran bahwa belajar itu bisa kapan saja, bisa dimana saja, dengan cara apa saja dan dengan siapa saja! Tidak ada alasan bagi para pemalas untuk berbagai alasan menghindari kegiatan menuntut ilmu! Dampingi mereka ya teman...
* Anda dan saya, iya kita tahu betapa berat wabah ini melanda,memberi dampak pada kita semua tanpa kecuali. Maka jadikan doa doa kita menjadi senjata kita. Iyakan saja dulu, bahwa kita sedang dalam ujian besar. Bersikaplah tenang, hadapi dan selalu carilah solusi.
Begitulah, kawan yang bisa saya bagi untuk kita. Betul, itu juga kegiatan refleksi bagi saya.
Selanjutnya kita tidak akan tahu kapan keadaan buruk ini akan berakhir. Bagaimana ini semua akan berakhir. Mari tetap dalam kesabaran, dalam.prasangka baik terhadap Tuhan kita. Tidaklah Dia memberi cobaan diluar batas kesanggupan kita.Mari menundukkan kepala. Mari tetap mengedepankan rasa nyaman dan ketenangan.
Tuhan bersama orang-orang yang senantiasa penuh rasa syukur.
Keep fight ya rekan-rekan...bersama kita bisa!
#tantangangurusiana383
🥰🏂🏂💐☔
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar