PR
Tantangan Gurusiana 394
27 Februari 2021
PR
Ctt:lm
Saatnya melakukan kreatifitas dan berinovasi. Tagihan yang berbentuk tugas dan berbagai tagihan penilaian tidak selalu fokus pada mengerjakan soal! Saatnya kita mengingat kembali bahwa penilaian itu tidak melulu mengevaluasi capaian kognitif saja. Aspek ketrampilan tak kalah penting untuk mendapatkan perhatian lebih. Keduanya harus berjalan berimbang!
Jadi salah satu bentuk penilaian Ketrampilan adalah melakukan proyek. Proyek apa, untuk level apa, tujuan proyek, bagaimana proyek dilakukan adalah hal-hal yang penting untuk dirumuskan. Berdayakan MGMPS, KKG dll .
Menurut saya, karena yang sedang kita bicarakan adalah siswa di level Sekolah Dasar, maka hal -hal berikut perlu kita perhatikan. Apa saja itu?
1. Proyek dibagi menjadi 3 level tantangan. Misalnya proyek 1 dengan tingkat penyelesaian yang sangat mudah dan sangat sederhana. Level 2 , selanjutnya ini ukuran medium, sedikit lebih komplek dari level satu , tetapi lebih rendah dibanding level satu. Berikutnya di proyek level satu , tantangan sedikit akan lebih tinggi, dan lebih komplek. Saya rasa bapak ibu bisa merumuskan lebih detail gambaran umum ini.
Oh ya , ini akan menjadi tantangan pula bagi bapak ibu untuk memberi kesadaran tentang nilai - nilai katakter seperti, saling menghargai, saling bekerjasama, dan lain-lain.
Mengapa kita bagi proyek dalam katagori/level seperti itu? Ingat, kelas kelas kita adalah kelas dengan peserta didik yang sangat heterogen dengan berbagai latar belakang. Dari kognisi, finansial, karakter, tipe kepribadian dan lain-lain.
Seharusnya ini tidak ada masalah, karena pembobotan skorpun tentu dibuat sedemikian rupa. Artinya tidak serta merta siswa yang mengambil proyek level 1 otomatis nilainya paling rendah, bukan!
Bukanlah anda sedang menilai sebuah proses pada anak-anak yang beragam keadaannya? Tentu target ketercapaian bagi masing-masing anak didik menjadi fokus anda.
Akan ada progres yang tercatat rapi dan teramati dengan baik. Ini mungkin seperti tindak lanjut yang diinginkan pada pelaksanaan AKM kelas mungkin seperti itu. Ketika anda menyelami hasil dari test AKM. yah, mirip seperti itu bapak ibu.
Berikutnya faktor yang dijadikan indikator pencapaian penilaian proyek tersebut. Dan yang paling penting adalah poin kebermanfaatan. Seberapa bermanfaat proyek anak-anak itu berdampak bagi dirinya sendiri, dan sekitarnya.
(bersambung)
#tantanganGurisiana394
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar