Pembalap Dadakan

(Tantangan Hari Ke-5)

#Tantangan Gurusiana

#LA

Tak pernah terlintas olehku menjadi pembalap setiap hari. Aku tidak pernah punya cita-cita menjadi pembalap. Tapi, makin kesini, sejak anak-anak sudah masuk sekolah, mau tidak mau aku harus menjadi pembalap. Kebetulan tempat kerja suami berlawanan arus denganku, jadilah kami berbagi tugas. Tiap hari aku mengantar anak ke sekolah karena arahnya satu jalan denganku. Hari sabtu, tugas suami antar jemput anak karena kantor suami libur di hari itu.

Hari senin, merupakan hari kebut-kebutan buatku dan ketiga anak kami. Aku merasa sensasi yang luar biasa saat harus berpacu di jalan raya. Adrenalin juga rasanya berdesakan ingin keluar dari kelenjar di tubuhku. Jangan ditanya lagi bagaimana caranya membagi waktu bagi seorang ibu sepertiku. Bangun sebelum ayam berkokok itu suatu suatu kewajiban. Bagaimana caranya semua harus tepat waktu. Masak, buatin bekal dan segala tetek bengeknya. Yang paling penting ibadah nomor satu. Alhamdulillah kalau anak-anak anteng dan mau nurutin. Tapi, ada kalanya mereka gantian bertingkah. Kalau sudah begitu, aku dan suami rasanya pengen nelen benen barengan, hihihi. Canda doang gaes. Nah, saat anak-anak bertingkah di pagi hari, di situlah jiwa pembalap mau tak mau harus kujalani, supaya semua bisa tiba di sekolah dan tempat kerja tepat waktu. Semoga Allah senantiasa melindungi. Aamiin... 🌹🤲