Tantangan hari ke-15

#TantanganGurusiana

"Maaf Fitri, barangkali ada yang bisa kubantu?" Sam membuka percakapan lewat Wats App.

Fitri tak terlalu bersemangat menanggapi. Dia berfikir, mengingat Sam itu siapa saja tidak. Apalagi berniat membantunya. Memangnya apa yang Sam ketahui tentang dia? Paling juga dia tertarik karena kecantikannya. Pingin dekat, membantu, dan ujung-ujungnya malah jadi pecundang.

"Hai! Ditanya malah menggerutu, kayak perkutut ae, " Sam membayarkan lamunan Fitri.

"Eh! Bukan, itu... anu em," Fitri jelas kebingungan dibilang Sam seperti itu.

"Jangan sok tahulah, Sam. Memang aku kenapa butuh bantuanmu?" lanjut Fitri mencoba menelisik.

"Hmm.., sok tahu banget. Sombong juga mau bantu aku. Emang kamu siapa, Bro? Usia saja seumuran denganku. Gaya-gaya mau bantu aku. Masalahku gak sepele, tahu. Hanya manusia luar biasa yang dikirim Tuhan, yang bisa membantuku." Fitri masih melanjutkan ilmu kebatinannya. Eh, bicara dalam hati maksudnya.

"Ya terserah kamu aja. Aku gak maksa kok. Aku kan cuma menawarkan diri, berniat membantu. Aku memang seumuran denganmu. Tapi jika Tuhan menghendaki aku bisa membantumu, apa itu salah? Ah, sudahlah, kamu aja gak percaya sama aku, bagaimana aku bisa membantumu?" kalimat Sam terlihat melemah. Merasa tak dipercaya oleh Fitri.

Waduh, sakti bener ini orang, batin Fitri. Apapun yang kubatin dia tahu.

"Hahahaha..!" Fitri tertawa tak jelas.

"Waduh, sadar Fitri. Jangan sampe masalahmu membuatmu gil..." Sam tak melanjutkan kalimatnya.

"Hmmm, kurang ajar. Kamu pikir aku gila? gak waras? gitu?!" kalimat Fitri ditambah gambar muka marah, merah seperti muka setan. 😈

"Hahahaha... hahahaha...!" ternyata Sam lebih ngakak membaca kalimat Fitri.