Lilik Chamidah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Parikan Buyutku (16)

Parikan Buyutku (16)

Tantangan hari ke-1

#TantanganGurusiana

"Tega kamu, Sam. Wong ayune ngene di bilang gila!" Fitri melanjutkan omelannya.

"Hahahaha! Sorry Wong Ayu. Ya kan jaga-jaga aja. Siapa tahu gitu lhoo, hehe.." Sam membela diri.

"Tapi Sam, dari mana kamu tahu aku punya masalah?" Kalimat Fitri mulai serius.

"Siapa yang gak tahu, Fit? Semua orang bakal tahu cuma lihat fotomu aja," Sam menjelaskan.

"Oya? Masak sih, Sam? Memang kenapa dengan fotoku? Lha fotoku ayu ngene lo, Sam. Kamu aja tersepona melihatnya. Ya kaaaan..?" Fitri nyerocos tanpa henti, persis rekaman suara mbak-mbak polisi di lampu merah.

"Lambemu. Ya aku akui, ayuuuu.. wes, sak dunyo akherat. Tapi fotomu iku lho mewek alias nangis, Nduk! Fotomu memang senyum, kalau yang lihat orang lain. Tapi kamu gak bisa membohongiku, Fit. Kamu sedang sedih. Teramat sedih. Tak mampu aku melihat lama-lama fotomu. Makanya, aku bertanya barangkali kamu berkenan jika aku membantumu." Sam menjelaskan dengan singkat dan jelas. Menohok relung hati Fitri, mencabik luka di dalamnya. Yang perih, semakin terasa perih.

"Kamu tak tahu Fitri, jika hatiku lebih terasa sakit, melihatmu menangis. Kamu tak tahu Fitri, jika aku sebenarnya sudah tahu apa masalah yang menderamu. Kamu tak tahu Fitri, jika darahku mendidih menahan amarah pada semua laki-laki di sekelilingmu. Yang hanya mengambil kenikmatan bersamamu. Tak ada yang tulus padamu, Fit. Tak ada yang berniat mengangkatmu dari lobang penderitaanmu. Andaikan ada, mereka tak mampu Fit. Manusia-manusia iblis yang mengurungmu terlalu jahat dan kuat. Hingga siapapun yang ingin membantumu, tak akan mampu. Fitri.. , jika kamu tahu, Tuhan sudah menberiku petunjuk untuk membantumu. Tapi aku tak akan memaksamu. Fitri, aku.. " tak mampu Sam melanjutkan suara hatinya. Sam, yang memendam rasa begitu lama, sebenarnya teramat bahagia, dipertemukan lagi dengan Fitri. Dan diberi petunjuk untuk membantunya.

Sam, termangu. Diam tak tahu harus bagaimana. Karena petunjuk Tuhan tiba-tiba datang. Ya, Sam mendapat petunjuk mendampingi Fitri.

Selama ini, Sam hanya bisa menahan rasa, hampir 25 tahun tak dipertemukan dengan Fitri. Gadis yang telah mengambil hati di masa remajanya. Gadis, cerdas dan cantik yang teramat keras kepala. Gadis, yang ada dalam parikan buyutnya. Dan membuat Sam galau bertahun-tahun lamanya.

"Tuhan, jika kau tautkan hatiku pada Fitri, kenapa tak Kau ijinkan aku mendampinginya? Melindunginya dari manusia jahat disekitarnya? Kenapa Tuhan?" batin Sam saat itu.

Tapi Sam sudah terlatih menjalani kepahitan hidup. Hatinya memang telah terbawa oleh Fitri, tapi dia lanjutkan hidup dengan ikhlas. Menjalani apa yang harus dia jalani. Koyok banyu mili. Seperti air mengalir. Kemanapun Tuhan mengirimnya, dia akan jalani itu.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

LanjutkanSaya suka

14 Feb
Balas

Makasiiiih Bunda Isti, wah kejutan bangeeet, bagai dapat air segar dan menyegarkan. Semakin semangat nih Bunda

16 Feb

Makasiiiih Bunda Isti, wah kejutan bangeet, bagai dapat air segar dan menyegarkan. Semakin semangat nih!

16 Feb
Balas



search

New Post