Parikan Buyutku (19)
Tantangan hari ke-4
#TantanganGurusiana
Sam geram, panas hati, dan kemudian tak peduli. Mendengar mantan istrinya malah tinggal di rumah yang telah dibangun Sam.
"Wanita gila, tak waras!" Geram Sam dalam hati. Tapi dia membiarkan semua terjadi, mencoba ikhlas dan mencari cara agar dia bisa bersyukur.
Tak ada yang kebetulan.
Dengan kejadian ini, Sam jadi sangat tahu siapa mantan istrinya. Yang dia beratkan hanya anaknya. Tapi apalah daya, anaknya sengaja dijauhkan ibunya dari Sam.
Sam ke rumah orang tuanya. Bukannya mendapatkan suport, Sam malah disalahkan orang tuanya, atas pernikahannya dengan mantan istrinya.
"Kenapa perempuan seperti itu yang kamu pilih? Lihat, apa kelakuannya sekarang! Gak punya adab sama orang tua. Dan sekarang malah menikah sama orang lain tanpa berita apapun sama suami. Wanita macam apa itu?! Eeeh, malah tinggal di rumah yang kamu bangun. Dasar tak tahu malu dia!" ibu Sam sangat berapi-api menunjukkan kemarahannya pada mantan menantunya.
Sam hanya diam dan berkata lirih, "Biarlah Bu, ini adalah takdirku. Dan masalah rumah, itu aku bangun buat anakku."
Ibunya diam, tapi memendam amarah.
Sekarang ganti ayahnya yang berapi-api. Menyalahkan Sam yang dianggap ceroboh. Sampai uang habis untuk ikut investasi bidang perkapalan dengan salah satu temannya.
Lagi-lagi Sam hanya mampu terdiam. Tiba-tiba teramat sedih, dan merasa sendiri di dunia ini. Hasil keringatnya bertahun-tahun habis tiada sisa. Tinggal 2 rumah. Itupun akan dijual satu, yaitu rumah mungil yang sekarang ditempati Sam. Hasil penjualan digunakan untuk membayar hutangnya.
Setelah itu, Sam pergi. Melangkahkan kaki sesuai suara hatinya. Dengan sisa uang yang hanya bisa dia gunakan untuk waktu sekitar seminggu saja.
Disaat itulah, bayangan Fitri tiba-tiba melintas. Sam terkesima, bergumam tanpa suara.
"Fitri, dimanakah kamu?"
Padahal Sam tahu, Fitri sudah menikah dengan seorang santri dari Kota Malang.
Bagaimana Sam tahu hal itu?
Ya, selepas lulus dari SMA, Sam langsung dapat kerja. Setelah beberapa bulan, Sam teringat Fitri. Dia mulai mencari berita tentang Fitri. Dia bertanya pada Kak Wimex, panggilan keren Wawan di kalangan teman-teman Saka Bhayangkara Polsek Kebomas.
"Dia dibawa suaminya ke Malang, Sam. Suaminya Ustadz di sana." Kak Wimex memberi penjelasan singkat padat dan jelas pada Sam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul
Makasiih Pak Yulius Sabri, suport Bapak menambah semangat saya.