Lilik Latipah

Berusaha melawan malas menulis di setiap detik kehidupan...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENDISIPLINKAN ANAK TANPA MARAH DENGAN K3A (Komunikasi, Kesepakatan Konsisten, Apresiasi)

Oleh : Lilik Latipah, S.Pd, M.PKim

(Guru MAN 2 Tasikmalaya dan MTs ALFALAH Tanjungjaya)

Memiliki anak yang sholeh dan berkarakter positif merupakan dambaan setiap orangtua, karena anak yang sholeh merupakan jariyah yang tidak akan terputus amal kebaikannya ketika nanti kita telah meninggal dunia. Selain itu, anak juga merupakan penerus cerita perjuangan setiap orangtuanya. Untuk memiliki anak yang didambakan tersebut, tentu tidaklah mudah, diperlukan keluasan ilmu dan kesabaran dalam memperjuangkannya. Kunci keberhasilan semua ini adalah bagaimana orangtua mampu menanamkan kedisiplinan yang efektif bagi anak-anaknya. Dalam penerapannya, orangtua perlu memiliki strategi yang jitu agar amarahnya tidak terpancing saat menghadapi berbagai prilaku anak yang kadang tidak sesuai dengan harapan. Strategi yang bisa dilakukan orangtua adalah dengan menerapkan K3A (Komunikasi, Kesepakatan, Konsisten, dan Apresiasi).

Komunikasi adalah kunci hubungan baik antara orangtua dan anak. Semakin banyak berkomunikasi, maka akan semakin baik pula dalam hal saling memahami, menghargai, menghormati yang pada gilirannya akan terbentuk kasih sayang yang tulus diantara keduanya. Anak yang terbiasa berkomunikasi baik dengan orangtuanya maka dia akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki konsep diri positif, percaya diri dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Akan tetapi sebaliknya, jika jarang terjalin komunikasi antara orangtua dan anak, bahkan tidak sama sekali, maka semakin buruk pula hubungan antara keduanya, sehingga biasanya dari sanalah muncul anak-anak yang bermasalah dalam keluarga.

Selain komunikasi, dalam keseharian pun diperlukan kesepakatan antara orangtua dan anak. Saat membuat kesepakatan, secara tidak langsung anak akan belajar bagaimana cara merencanakan sesuatu, mengemukakan pendapat, lebih jauhnya anak akan lebih mandiri dalam segala hal. Begitu juga, ketika anak melanggar aturan, maka sanksi yang ada pun sudah disepakati bersama, dari situ juga anak akan belajar bertanggung jawab dari setiap perbuatannya. Kesepakatn ini juga akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih kreatif dan inisiatif. Hal ini sangat meringankan tugas orangtua, dimana anak tidak perlu lagi disuruh-suruh untuk melaksanakan tugasnya.

Memang tidak mudah menjalankan semua ini, pada awalnya anak terkadang melanggar aturan yang telah disepakati, namun disinilah pentingnya orangtua konsisten dalam menerapkan aturannya. Selain dalam aturan, orangtua pun perlu konsisten dalam mengapresiasi setiap pekerjaan baik yang telah dilakukan anak. Biasakanlah memberikan apresiasi dari hal-hal kecil walaupun itu hanya berupa pujian atau pelukan. Ketika anak menerima apresiasi dari orangtuanya, maka anak akan merasa bangga, puas, dan merasa berharga dirinya di hadapan keluarga. Anak yang dibesarkan dengan apresiasi yang tepat, maka dia akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan menghargaai sesama. Itulah beberapa yang dapat dilakukan untuk mendisiplinkan anak secara efektif. Semoga kita sebagai orangtua bisa menjadi teladan dan figur yang diidolakan oleh anak sendiri. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Gurusiana

18 May
Balas



search

New Post