LILIK MASRUKHAH,M.Pd

Lilik Masrukhah adalah salah satu guru bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Wonoayu,tepatnya sebagai ketua tim Literasi di SMP N 2 Wonoayusejak thn 2017.Menulis bagin...

Selengkapnya
Navigasi Web
LITERASI SEBAGAI PONDASI PEMAHAMAN DAN PEMBELAJARAN

LITERASI SEBAGAI PONDASI PEMAHAMAN DAN PEMBELAJARAN

LITERASI SEBAGAI PONDASI PEMAHAMAN DAN PEMBELAJARAN

Oleh Lilik Masrukhah,M.Pd

LITERASI sebagai pondasi pembelajaran pada hakikatnya sebuah pemaknaan yang mendalam, bahwa literasi itu penting untuk dipelajari dalam sebuah pendidikan,terutama di integrasikan untuk pembelajaran dikelas Karena literasi adalah nafas pendidikan yang akan menghidupkan segala peradaban, kebudayaan juga kekuatan jiwa. Mengingat tujuan penting pendidikan nasional, adalah menghasilkan peserta-peserta didik yang memiliki karakter yang kuat, penguatan budaya dan menciptakan generasi yang memiliki daya saing yang kuat. Maka hal inilah yang menjadi tugas utama guru. Untuk mencapainya tidak hanya menjadi tugas bagi pendidik tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Pasalnya, jika melihat realita yang ada momok pendidikan masih begitu besar. Karakter bangsa semakin lama semakin menurun sejalan perkembangan jaman, budaya instan membuat daya saing lemah,membuat generasi muda terombang-ambing, serta kebudayaan yang semakin terlupakan.

Peradaban yang kuat sudah semestinya bersama-sama membangun jiwa-jiwa yang kokoh dalam menghadapi kehidupan yang semakin lama semakin pelik. Dalam pendidikan untuk pembelajaran pemahaman tersebut tidak saja masuk dalam materi yang di sampaikan dalam kelas. Tetapi pemahaman dalam konteks yang luas, pengaplikasiannya dalam kehidupan yang nyata.

Mengingat sedemikian majemuknya keadaan Indonesia saat ini. Namun, terlalu sulit jika melihat kenyataan yang ada, bahwa tanpa sadar posisi sekarang tengah berada pada posisi terayun-ayun tinggi dalam sebuah peradaban yang semakin maju. Fakta dan berita telah memperlihatkan bagaimana kebudayaan, peradaban sesungguhnya, bahkan bahasa-bahasa lokal di Indonesia tengah di masa suramnya, bahkan ditaksir punah selama abad XX. Hal demikian yang semestinya menjadi pemikiran bersama dalam usaha mengantisipasi hal tersebut, agar tidak terlalu jauh kita terombang-ambing dalam kenyataan yang membingungkan saat ini.

Proses pembelajaran dalam pendidikan, secara fungsi nasional memiliki peran sentral sebagai promotor pengggerak perubahan kebudayaan menjadi lebih baik. Tentu harus memikirkan jalan keluar terbaik dalam usaha membentuk pendidikan sebagai pabrik SDM yang mumpuni. Tugas ini tidak memojokkan istansi terkait saja, melainkan bersama-sama bergerak. Mengingat pendidikan adalah tugas bersama, sudah saatnya mendayung sampan bersama-sama agar bisa berkelok dan sampai di pantai harapan yang mulia.

Menurut hemat Penulis Dalam usaha ini perlu ditonggakkan bersama-sama pendidikan yang literat, yaitu adanya kesadaran yang kuat, pemahaman yang kuat dan pemaknaan yang mendalam akan berbagai hal. Pendidikan dan bersama-sama, menyusun cara agar ketiga tonggak tersebut dapat diraih dengan baik. Adapun beberapa solusi yang dapat ditempuh dalam mewujudkan pendidikan yang literet sebagai berikut; (1) menumbuhkan budaya literasi di setiap kehidupan, (2) pendidikan perlu mendalami literasi sebagai dayung perubahan, (3) pendidikan juga perlu mendalami literasi dalam proses pembelajaran dikelas(4)Menumbuhkan literasi dalam masyarakat sekolah sebagai proses kesadaran, dan (4) meyakini melalui literasi dapat menemukan mencapai tujuan pendidikan dengan maksimal

Pertama, menumbuhkan budaya literasi, meski pada awalnya literasi diartikan sebagai keberaksaraan, kemudian berkembang menjadi baca tulis. Kemudian di era big data saat ini, penyuguhan hal sosial yang sangat kompleksnya literasi dimaknai sebagai proses pemahaman, dan pemaknaan secara luas. Literasi sebagai pondasi pembelajaran, hal demikian memang yang perlu kita sadari bahwa, pemahaman juga pemaknaan itu sangat penting sebagai penguat sudut pandang juga pemahaman akan perubahan keadaan sosial yang cepat.

Selanjutnya, berliterasi sebagai alat kesadaran. Dimaksudkan setiap orang memiliki peta yang kuat mengenai resiko dan manfaat mereka berliterasi. Bahwa apa yang dipelajari dalam proses berliterasi sama halnya berlabuh dalam dasar kesadaran diri yan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post