Dengan mewabahnya pandemi virus corona siswa bisa beristirahat dari rutinitas kehidupan yang langka berkumpul dengan orangtua. Siswa jadi belajar arti seorang ayah, seorang ibu; bagaimana ayah terpaksa keluar rumah dengan berisiko melawan virus corona; bagaimana ibu sedemikian sibuk mempersiapkan segala kebutuhan ayah dan urusan rumah tangga. Siswa sebagai anak, belajar berempati terhadap perjuangan ibu yang sedari subuh bekerja: beres-beres rumah, memandikan adik, memasak, mencuci piring, menyapu mengepel; masakan anak cuma diam menonton. Apa tega melihat ibu yang lusuh berkeringat, kadang raut wajahnya menampakkan penderitaan oleh rasa lelah berkepanjangan. Bagaimana kalau ibu sakit, siapa yang akan menggantikan pekerjaannya.

Wabah virus corona mengajarkan orang untuk peduli bukan terhadap kebersihan diri saja, melainkan kebersihan sosial. Barang milik sendiri dibersihkan, begitu pun dengan barang-barang yang ada di sekitar. Maka terbiasakanlah budaya gotong royong, tidak saling mengklaim milik pribadi lalu ègois hanya peduli dengan diri sendiri. Dengan berjangkitnya penyakit akibat virus corona, orang menjadi saling mengingatkan, menguatkan, membantu dengan kemampuan masing-masing. Tak terhitung dokter yang turun tangan tanpa sikap materialistis. Mereka tak lagi hitung-hitungan soal bayaran; bahkan beberapa siP dengan risiko kehilangan nyawa akibat terjun ke dalam kancah para pesakitan. Semua itu menu jukkan bahwa, Allah maha tahu atas apa yang diciptakannya; dan segala yang dibuatnya jauh lebih lebih hebat daripada prasangka nihil manusia.

Pemerintah telah mengalihkansemua aktivitas, pekerjaan dan pembelajaran di rumah.Hal ini menjadikan guru harus menyusun RPP baru sesuai dg kegiatan pembelajatan jarak jauh. Namun saat ini guru tdak panik lagi karena RPP cukup memuat 3 unsur yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian.

Untuk masing masing bidang studi KD yang diberikan kepada siswa bisa bertemakan Pencegahan penyebaran Covid 19.

Di era industri 4.0 dengan perkembangan teknologi yg begitu cepat seolah olah memaksakan kita yg hidup di masa kini untuk terus beradaptasi dalam menunjang profesi kita, termasuk para guru harus memacu diri untuk mengikuti arus ini, sehingga tidak jauh ketinggalan.

Menyikapi Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait waspada corona (covid19) dan kebijakannya memindahkan kegiatan proses pembelajaran di rumah dalam rangka upaya memutuskan mata rantai penyebaran Virus yg mematikan ini, guru suka atau tidak suka...mau atau tidak mau harus berupaya mempelajari berbagai media untuk melaksanakan pembelajaran online.

Metode pembelajaran pun harus dirubah, 4C yang harus ditumbuhkan dalam pembelajaran dikelas maka saat ini guru harus bisa menumbuhkan C yang ke 5 yaitu computating thingking . Dalam pembelajaran berbasis TIK inilah C ke 5 bisa ditumbuhkn agar kompetensi berbasis tehnologi siswa bisa berkembang. Di harapkan Kreativitas siswa dalam bidang tehnology bisa dihasilkan.

Sudahkah bapak ibu guru menyusun RPP berbasis 5 C dengan mengaitkan tema COVID 19?.