Al-Quds Dikooptasi, Umat Islam Tidak Boleh diam
Pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadan dan penghentian bantuan kemanusiaan ke Gaza oleh Israel merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan menuntut respons tegas dari umat Islam. Tindakan ini mencerminkan upaya sistematis untuk mengkooptasi Al-Quds dan menekan penduduk Palestina.
Pada 6 Maret 2025, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui pembatasan ketat terhadap akses warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan. Hanya pria berusia di atas 55 tahun, wanita di atas 50 tahun, dan anak-anak di bawah 12 tahun yang diizinkan memasuki masjid. Pembatasan ini mengurangi jumlah jamaah yang dapat beribadah di salah satu situs paling suci bagi umat Islam .
Selain itu, Israel menghentikan semua pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan alasan untuk menekan Hamas agar menerima kesepakatan gencatan senjata. Tindakan ini berdampak serius pada kemampuan organisasi kemanusiaan untuk menyediakan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga sipil di Gaza .
Tindakan-tindakan ini menunjukkan bahwa wilayah Palestina masih berada di bawah penjajahan, di mana keamanan dan kesejahteraan kaum Muslimin berada di tangan pihak yang tidak menghormati hak-hak mereka. Israel tampaknya memahami bahwa umat Islam masih memiliki potensi perlawanan, sehingga mereka menggunakan cara politik dan militer untuk menekan, bahkan di Al-Quds.
Umat Islam Palestina tidak boleh gentar menghadapi kejahatan Zionis yang didukung oleh Amerika Serikat. Ramadan seharusnya digunakan untuk menguatkan tekad dalam perjuangan mengakhiri penjajahan. Umat Islam tidak boleh lagi berharap pada solusi Barat dan narasi-narasi sesat soal perdamaian.
Entitas Zionis adalah musuh yang harus dihadapi dengan tegas. Perjuangan yang efektif dan solutif hanya dapat dilakukan di bawah komando seorang khalifah. Penegakan kembali Khilafah adalah kewajiban yang harus menjadi agenda utama umat Islam.
Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu dan mengambil tindakan nyata. Solidaritas dan dukungan terhadap saudara-saudara kita di Palestina harus ditingkatkan. Selain itu, tekanan internasional harus terus diberikan kepada Israel untuk menghentikan tindakan-tindakan yang melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional.
Kita tidak boleh diam ketika tempat suci kita diinjak-injak dan saudara-saudara kita ditindas. Saatnya bagi umat Islam untuk bangkit dan menunjukkan bahwa kita tidak akan membiarkan Al-Quds dikooptasi tanpa perlawanan. Dengan bersatu dan berpegang teguh pada ajaran Islam, kita dapat menghadapi tantangan ini dan memastikan bahwa hak-hak kita dihormati dan dilindungi.
Dalam konteks ini, peran organisasi internasional dan negara-negara Muslim sangat penting. Mereka harus mengambil langkah diplomatik dan legal untuk menekan Israel agar menghormati hak-hak umat Islam dan menghentikan tindakan-tindakan yang melanggar hukum internasional. Selain itu, media juga memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat dan objektif mengenai situasi di Palestina, sehingga masyarakat global dapat memahami realitas yang terjadi dan memberikan dukungan yang diperlukan.
Akhirnya, kita harus ingat bahwa perjuangan untuk membebaskan Al-Quds dan mendukung saudara-saudara kita di Palestina adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat Islam. Dengan doa, dukungan moral, dan tindakan nyata, kita dapat berkontribusi dalam upaya mengakhiri penindasan dan memastikan bahwa keadilan dan perdamaian dapat terwujud di tanah suci tersebut.
Wallaua’lam Bish Showab
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar