Lilik Ummu Aulia

Saat ini sedang menikmati profesi sebagai ibu rumah tangga sembari mengajar mata pelajaran Kimia di salah satu sekolah di Mojokerto. Just wanna be a good learne...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ambisi Donald Trump dan Pengkhianatan Penguasa Muslim

Ambisi Donald Trump untuk menguasai Gaza telah memicu kontroversi dan penolakan luas dari komunitas internasional, termasuk negara-negara Muslim. Proposalnya untuk merelokasi penduduk Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania dianggap sebagai bentuk pembersihan etnis dan pelanggaran hukum internasional. Lebih lanjut, sikap para pemimpin Muslim, terutama di negara-negara Arab, menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen mereka terhadap perjuangan Palestina.

Proposal Trump dan Penolakan Internasional

Pada awal tahun 2025, Donald Trump mengusulkan rencana untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi sekitar 2 juta penduduknya ke negara-negara tetangga. Rencana ini segera mendapat kecaman dari berbagai pihak. Mesir, misalnya, menolak keras proposal tersebut, menekankan bahwa relokasi semacam itu tidak dapat diterima dan akan mengancam stabilitas regional. Sudan juga menolak permintaan AS untuk membahas kemungkinan menerima warga Palestina yang dipindahkan dari Gaza, menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan teritorial yang akan merusak hak-hak Palestina.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk rencana tersebut sebagai bentuk pembersihan etnis dan pelanggaran hukum internasional. Mereka menekankan pentingnya menjaga populasi Palestina di tanah air mereka dan menolak segala upaya untuk mengubah demografi kawasan tersebut.

Sikap Para Pemimpin Muslim

Sikap para pemimpin negara-negara Muslim terhadap proposal Trump menunjukkan dinamika politik yang kompleks. Mesir, misalnya, menolak rencana relokasi dan malah memimpin upaya rekonstruksi Gaza untuk memastikan penduduk Palestina tetap di tanah mereka. Namun, penolakan ini tidak cukup kuat dan memungkinkan adanya tekanan atau kompromi di balik layar.

Solusi Melalui Jihad dan Khilafah

Sejatinya, solusi tuntas atas persoalan Palestina hanya dapat dicapai melalui jihad dan pembentukan khilafah. Sebab, perjuangan bersenjata dan pembentukan pemerintahan Islam global adalah satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina dari penjajahan dan penindasan.

Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan adanya partai politik Islam ideologis yang berperan dalam mencerdaskan umat. Partai semacam ini diharapkan dapat memberikan pemahaman ideologis kepada masyarakat mengenai masalah Palestina dan mencegah mereka tertipu oleh narasi yang diciptakan oleh Barat dan sekutunya.

Wallahua’lam Bish Showab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post