Lilik Ummu Aulia

Saat ini sedang menikmati profesi sebagai ibu rumah tangga sembari mengajar mata pelajaran Kimia di salah satu sekolah di Mojokerto. Just wanna be a good learne...

Selengkapnya
Navigasi Web

KaburAjaDulu

Fenomena #KaburAjaDulu yang tengah viral di media sosial Indonesia mencerminkan kekecewaan mendalam generasi muda terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik dalam negeri. Tagar ini menjadi simbol keinginan untuk mencari peluang yang lebih baik di luar negeri, sekaligus bentuk kritik terhadap ketidakadilan dan ketimpangan yang dirasakan.

Akar Munculnya #KaburAjaDulu

Maraknya penggunaan tagar #KaburAjaDulu di berbagai platform media sosial mencerminkan ketidakpuasan terhadap tingginya biaya pendidikan dan terbatasnya kesempatan kerja di Indonesia. Pengguna media sosial berbagi tips serta kelebihan dan kekurangan hidup di luar negeri, mengindikasikan keinginan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain.

Fenomena ini tidak hanya sekadar tren, tetapi juga mencerminkan realitas sosial yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia. Tingginya biaya pendidikan, sulitnya mencari pekerjaan yang layak, serta ketidakpuasan terhadap kondisi politik dan ekonomi menjadi pendorong utama munculnya gerakan ini.

Brain Drain dan Dampaknya

Fenomena #KaburAjaDulu erat kaitannya dengan brain drain, yaitu migrasi besar-besaran individu berpendidikan tinggi dan terampil ke negara lain. Data dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham menunjukkan bahwa sejak tahun 2019 hingga 2022, sebanyak 3.912 WNI beralih menjadi warga negara Singapura, sebagian besar berusia produktif antara 25-35 tahun.

Dampak dari brain drain sangat signifikan, antara lain:

Kekurangan Tenaga Ahli: Migrasi tenaga kerja terampil menyebabkan kekurangan tenaga ahli di berbagai sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, dan teknologi, yang dapat menghambat inovasi dan perkembangan sektor-sektor tersebut. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Brain drain memperlebar kesenjangan antara negara maju dan berkembang, menciptakan ketidakadilan dalam akses terhadap sumber daya dan kesempatan.

Kesenjangan Ekonomi Global

Brain drain juga berkontribusi pada kesenjangan ekonomi global. Negara-negara maju cenderung menarik talenta terbaik dari negara berkembang, memperkuat posisi ekonomi mereka, sementara negara asal kehilangan sumber daya manusia berkualitas yang diperlukan untuk pembangunan. Hal ini menciptakan siklus ketidakadilan yang sulit diputus.

Kegagalan Kebijakan Ekonomi dan Solusi Islam

Fenomena ini mencerminkan kegagalan kebijakan politik dan ekonomi dalam negeri dalam menyediakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Sistem kapitalisme yang menjadi dasar ekonomi saat ini dianggap sebagai akar masalah, baik dalam konteks kesenjangan ekonomi domestik maupun global.

Dalam perspektif Islam, negara memiliki kewajiban untuk membangun kesejahteraan rakyat dan memenuhi kebutuhan dasar setiap individu. Negara diwajibkan menyediakan lapangan kerja bagi setiap laki-laki dewasa, baik di sektor pertanian, perdagangan, industri, maupun jasa, dengan mengelola sumber daya alam yang telah diberikan oleh Allah kepada umat Muslim.

Selain itu, strategi pendidikan dalam sistem khilafah dirancang untuk membentuk sumber daya manusia yang beriman dan siap membangun negara. Negara juga bertanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan dan kehidupan yang layak bagi setiap warga negaranya.

Kesimpulan

Tren #KaburAjaDulu dan fenomena brain drain merupakan refleksi dari kekecewaan generasi muda terhadap kondisi sosial dan ekonomi dalam negeri, serta kesenjangan ekonomi global yang semakin melebar. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perubahan mendasar dalam sistem politik dan ekonomi, dengan mengedepankan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan. Implementasi nilai-nilai Islam dalam pengelolaan negara diyakini dapat menjadi solusi untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera, serta mengurangi keinginan generasi muda untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

Tegaknya khilafah diharapkan dapat menjadi rahmat bagi seluruh alam, menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera, serta mengurangi kesenjangan antara negara maju dan berkembang.

Wallahua'lam Bish Showab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post