Latihan Militer Bersama dengan Israel Pengkhianatan Terang-terangan Terhadap Palestina
Di tengah derita panjang rakyat Palestina akibat genosida brutal yang dilakukan oleh entitas Zionis Israel, dunia Islam kembali dibuat geram dengan kabar yang menyayat hati. Amerika Serikat, Israel, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar diketahui melakukan latihan militer bersama di Yunani. Latihan ini terjadi dalam suasana penderitaan luar biasa yang sedang menimpa rakyat Gaza—lebih dari 30 ribu jiwa gugur, mayoritas wanita dan anak-anak, ratusan ribu lainnya luka-luka dan kehilangan tempat tinggal. Namun di tengah semua ini, dua negara yang menyandang identitas sebagai negeri Muslim, justru memilih duduk satu barisan dengan penjajah yang mengalirkan darah saudaranya.
Tidak ada kata lain untuk menggambarkan tindakan Uni Emirat Arab dan Qatar kecuali sebagai bentuk pengkhianatan terhadap umat Islam. Bergabung dalam latihan militer bersama Israel bukanlah sekadar kesalahan diplomatik atau kekeliruan strategi, tetapi sebuah keputusan sadar yang berdampak politik dan moral luar biasa besar: menormalisasi hubungan dengan penjajah dan mengabaikan penderitaan umat Islam di Palestina.
Latihan militer semacam ini tidak bisa dilepaskan dari konteks geopolitik dan kepentingan hegemonik Barat, khususnya Amerika Serikat, yang terus menjadikan Timur Tengah sebagai ladang konflik dan dominasi. Israel, sebagai sekutu utama AS di kawasan, selalu diberi perlindungan dan legitimasi untuk melanjutkan penjajahan dan kekejamannya. Bergabungnya negara-negara seperti UEA dan Qatar dalam koalisi militer ini menunjukkan bahwa mereka telah masuk ke dalam orbit pengaruh Barat, dan meninggalkan solidaritas ukhuwah Islamiyah yang seharusnya menjadi prinsip utama dalam hubungan antarnegara Muslim.
Apalagi tindakan ini terjadi saat umat Islam sedang berduka, bukan hanya di Palestina tetapi juga di seluruh dunia yang menyaksikan pembantaian tanpa henti, serangan terhadap tempat ibadah, penghinaan terhadap Masjid Al-Aqsa, serta kekejaman yang melampaui batas-batas kemanusiaan. Namun para penguasa negeri-negeri ini justru memilih bekerja sama secara militer dengan pihak yang paling bertanggung jawab atas semua tragedi itu.
Ini adalah buah pahit dari sistem politik sekuler yang diterapkan di negeri-negeri Muslim. Kepentingan nasional sempit, ketakutan kehilangan kekuasaan, dan ketundukan kepada kekuatan Barat telah menjadikan para penguasa Muslim buta terhadap penderitaan umat. Mereka lebih takut kehilangan dukungan Washington daripada kehilangan ridha Allah dan kemurkaan dari umat yang mereka khianati.
Padahal dalam Islam, pemimpin sejati adalah pelindung umat (junnah), yang akan berdiri paling depan membela darah, kehormatan, dan tanah kaum Muslim. Dalam sistem Khilafah, tidak akan ada satu pun penguasa yang membiarkan penjajahan terhadap negeri Muslim, apalagi bekerja sama dengan penjajahnya. Khilafah akan mengerahkan pasukan, menggalang kekuatan, dan melakukan perlawanan nyata hingga penjajahan benar-benar berakhir.
Apa yang dilakukan UEA dan Qatar seharusnya menjadi titik balik kesadaran bagi umat Islam. Bahwa kita tidak bisa lagi berharap pada para penguasa yang tunduk pada kepentingan asing. Umat harus bangkit, menyadari bahwa pembebasan Palestina dan kehormatan umat hanya bisa diraih dengan tegaknya kembali kepemimpinan Islam sejati: Khilafah.
Khilafah bukan hanya solusi bagi Palestina, tetapi juga bagi kehormatan umat yang terus diinjak-injak. Ia adalah institusi yang akan menyatukan kekuatan umat, mengembalikan harga diri Islam, dan menjamin keamanan serta kesejahteraan seluruh manusia di bawah naungan syariat. Karena itu, perjuangan menegakkan Khilafah adalah kewajiban setiap Muslim. Dan semakin terang pengkhianatan para penguasa, semakin kuat pula keyakinan bahwa hanya Islam yang layak memimpin dunia.
Wallahua'lam bish showab
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar