Mengapa Harus Childfree?
Fenomena childfree dalam masyarakat Barat, bukan sesuatu yang baru. Washingtonpost merilis “…, childlessness — whether by nature, circumstance or choice — has existed for women in the United States and across northwestern Europe, Canada and Australia for centuries”. Menurut washingtonpost (05/09/2023,) childfree bukanlah sesuatu yang baru, tetapi telah ada di Amerika, Eropa, Kanada dan Australia selama berabad – abad.
Adanya keputusan tidak memiliki anak dalam masyarakat Barat, salah satunya adalah karena gelombang gerakan feminism. Melalui kampanye gender equality, para wanita di Barat berpandangan bahwa my body, my authority, termasuk keputusan untuk memiliki anak ataukah tidak.
Keputusan para wanita Barat untuk memilih childfree telah berdampak secara signifikan terhadap perkembangan demografi dalam masyarakat Barat. Banyak negara – negara di Barat yang angka pertumbuhan penduduknya sangat kecil. Misalnya, saat ini, Amerika memiliki rata – rata kelahiran anak tiap 1.000 penduduk per tahun (birth rate) sebesar 1,6; Jepang memiliki birth rate 1,3; sedangkan korea selatan, birth rate – nya semakin menurun hingga mencapai angka 0,79 per wanita.
Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh negara – negara Barat untuk mendorong pertumbuhan penduduknya. Sebab, secara perlahan tapi pasti, jika angka pertumbuhan penduduknya tidak meningkat, maka piramida penduduk masyarakat Barat akan terbalik. Artinya, jumlah penduduk usia produktif semakin berkurang dan jumlah penduduk usia tua akan meningkat. Tentu, hal ini juga berdampak terhadap kelangsungan aktivitas ekonomi di Negara tersebut. Semakin banyak kehidupan penduduk usia lansia yang harus ditanggung oleh kelompok usia produktif yang jumlahnya semakin menurun drastis.
Sejak tahun 2016, Korea Selatan setidaknya telah menggelontorkan dana mencapai 200 milyar dollar untuk mendorong angka pertumbuhan penduduk (cnn.com, 03/12/2022). Korea Selatan memberikan bantuan dana untuk pengasuhan anak yang baru lahir hingga berusia 1 tahun per bulannya sebesar 540 dolar pada 2023 dan 770 dolar pada 2024. Hanya saja, berbagai upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan penduduk di Korea Selatan tidak berhasil. Sebaliknya, angka pertumbuhan penduduk di Korea Selatan semakin turun drastis
Dengan memperhatikan fakta di atas, maka, menjadi sesuatu yang aneh, jika kampanye childfree terus didengungkan. Lantas, mengapa harus childfree? Terlebih, di dalam Islam, kita membutuhkan generasi – generasi tangguh untuk membangun peradaban. Jika kita pernah mengalami toxic parenting dari kedua orang tua kita di masa lalu, maka hal tersebut butuh untuk disembuhkan.
Wallahu’alam bish showab
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul, Dalam Islam pun Nabi menyuruh untuk menikahi wanita yang subur agar bisa memiliki banyak anak. Dan jikalau sekira nya takut miskin maka Allah pun menjamin setiap anak ada rezeki yang dibawanya masing masing.