Lilik Ummu Aulia

Saat ini sedang menikmati profesi sebagai ibu rumah tangga sembari mengajar mata pelajaran Kimia di salah satu sekolah di Mojokerto. Just wanna be a good learne...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menggadaikan Negara Pada Taipan, Layakkah?

Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto mengundang delapan taipan terkemuka Indonesia ke Istana Kepresidenan. Pertemuan ini melibatkan tokoh-tokoh seperti Anthony Salim, Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, diskusi tersebut mencakup situasi global dan domestik, serta program-program utama pemerintah, termasuk inisiatif makan bergizi gratis, swasembada pangan dan energi, dan pengelolaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Keterlibatan Taipan dalam Kebijakan Publik: Sebuah Tinjauan Kritis

Keterlibatan taipan dalam diskusi kebijakan publik menimbulkan pertanyaan mengenai independensi pemerintah dalam pengambilan keputusan yang seharusnya berpihak pada kepentingan rakyat. Sejarah menunjukkan bahwa keterlibatan konglomerat dalam proyek-proyek besar seringkali menimbulkan masalah bagi masyarakat. Contoh nyata adalah konflik agraria di Pulau Rempang terkait proyek Rempang Eco City, di mana terjadi pengusiran sistematis penduduk setempat. Kasus lain adalah proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, yang juga menuai kontroversi terkait penguasaan lahan dan dampaknya terhadap masyarakat lokal.

Negara sebagai Pelayan Rakyat atau Pelayan Modal?

Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran bahwa negara lebih berpihak kepada pemilik modal daripada rakyatnya sendiri. Ketika kebijakan publik dirumuskan dengan melibatkan konglomerat yang memiliki kepentingan bisnis besar, ada potensi terjadinya konflik kepentingan yang merugikan masyarakat luas. Negara seharusnya berperan sebagai pelayan rakyat, bukan sebagai fasilitator bagi kepentingan segelintir elit ekonomi.

Paradigma Kepemimpinan dalam Islam: Pemimpin sebagai Pelindung dan Pelayan

Dalam perspektif Islam, pemimpin (khalifah) berperan sebagai raa'in (pengurus) dan junnah (pelindung) bagi umatnya. Tugas utama pemimpin adalah memastikan kesejahteraan rakyat dan melindungi mereka dari segala bentuk ketidakadilan. Negara harus memiliki kedaulatan dan independensi dalam mengambil keputusan yang berpihak pada kepentingan umum, bukan tunduk pada tekanan atau pengaruh dari kelompok berkepentingan tertentu.

Sistem Ekonomi Islam: Menuju Kesejahteraan yang Berkeadilan

Islam menawarkan sistem ekonomi yang menitikberatkan pada distribusi kekayaan yang adil dan pemerataan kesejahteraan. Negara memiliki peran aktif dalam mengelola sumber daya alam dan aset-aset strategis untuk kepentingan seluruh rakyat, bukan untuk keuntungan segelintir orang. Dengan penerapan sistem ini, negara dapat memastikan ketersediaan anggaran yang kuat dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa harus bergantung pada modal asing atau konglomerat domestik.

Kesadaran Kolektif: Langkah Menuju Perubahan Sistemik

Penting bagi umat untuk menyadari kelemahan sistem sekuler demokrasi kapitalisme yang cenderung menguntungkan elit ekonomi dan mengabaikan kepentingan rakyat. Kesadaran kolektif ini harus mendorong upaya bersama untuk kembali kepada sistem Islam yang menempatkan keadilan dan kesejahteraan umat sebagai prioritas utama. Seluruh elemen masyarakat, termasuk ulama, intelektual, dan aktivis, harus terlibat dalam proses transformasi ini untuk mewujudkan kepemimpinan yang benar-benar melayani dan melindungi rakyat.

Wallahua’lam BIsh Showab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post