Konflik di Palestina terus membara. Serangan demi serangan dari rezim Zionis Israel tak kunjung berhenti, bahkan semakin brutal dan keji. Terbaru, militer Israel melakukan serangan darat ke Rafah dan membombardir Gaza dengan intensitas tinggi. Namun ironisnya, perhatian umat terhadap tragedi ini makin hari makin berkurang. Sorotan publik lebih banyak tertuju pada persoalan-persoalan domestik, seperti politik, ekonomi, dan peristiwa hiburan.

Padahal, apa yang menimpa Palestina bukan sekadar konflik antar dua negara atau perebutan wilayah biasa. Ini adalah penjajahan yang terang-terangan, genosida yang sistematis, dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia. Dan lebih dari itu, ini adalah penghinaan terhadap umat Islam secara keseluruhan. Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam, tanah Palestina adalah tanah yang diberkahi, dan rakyatnya adalah saudara kita seiman yang setiap saat dibunuh, diusir, dan ditindas.

Melihat kenyataan ini, sangat jelas bahwa solusi parsial seperti boikot, bantuan kemanusiaan, atau diplomasi tidak pernah benar-benar menghentikan penderitaan rakyat Palestina. Semua ikhtiar itu hanya memperpanjang napas, bukan menyelesaikan akar persoalan. Palestina membutuhkan pembebasan total dari penjajahan. Dan itu hanya bisa diwujudkan dengan jihad yang dipimpin oleh kepemimpinan politik Islam, yakni Khilafah.

Khilafah adalah institusi yang akan menyatukan negeri-negeri kaum Muslim dalam satu kepemimpinan, mengerahkan kekuatan militer kaum Muslim untuk membela tanah suci dan rakyatnya, serta menegakkan syariat Islam secara menyeluruh. Kepemimpinan inilah yang pernah Rasulullah saw. dirikan di Madinah, yang kemudian dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin dan generasi sesudahnya selama berabad-abad. Dalam sejarahnya, Khilafah telah membuktikan diri sebagai pelindung umat, pembebas wilayah-wilayah yang dijajah, dan pengayom bagi seluruh rakyatnya—muslim maupun non-muslim.

Bagi negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia, tegaknya Khilafah bukan hanya akan membawa pembebasan bagi Palestina, tetapi juga menjadi solusi menyeluruh atas berbagai persoalan yang menimpa masyarakat: kemiskinan, ketidakadilan hukum, kerusakan moral, dan ketimpangan sosial. Dengan syariat Islam yang diterapkan secara menyeluruh dalam naungan Khilafah, umat akan merasakan kesejahteraan, keadilan, dan keberkahan. Sistem Islam adalah sistem dari Allah, Zat yang Mahaadil dan Maha Mengetahui segala kebutuhan manusia.

Tegaknya Khilafah bukanlah cita-cita utopis. Ini adalah kewajiban syar’i, sebagaimana dinyatakan dalam banyak dalil, termasuk sabda Rasulullah saw., “Siapa saja yang mati dalam keadaan tidak memiliki baiat di pundaknya, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah” (HR. Muslim). Baiat kepada seorang khalifah hanya bisa dilakukan jika kepemimpinan Islam ditegakkan.

Karena itu, setiap Muslim wajib mengambil peran dalam perjuangan ini. Tidak cukup dengan rasa simpati atau kemarahan sesaat. Dibutuhkan kesadaran ideologis dan keterlibatan aktif dalam barisan dakwah yang menyerukan tegaknya Khilafah. Perjuangan ini harus ditempuh dengan jalan yang dicontohkan Rasulullah saw., yakni melalui pembinaan umat, penyadaran politik, dan perjuangan ideologis tanpa kekerasan hingga umat siap memberikan kekuasaan kepada Islam.

Palestina membutuhkan Khilafah. Dunia membutuhkan Khilafah. Dan kita, sebagai bagian dari umat terbaik ini, wajib menempuh jalan perjuangannya demi meraih ridha Allah dan menyelamatkan kemuliaan umat.

Wallahua'lam bish showab