Lilik Ummu Aulia

Saat ini sedang menikmati profesi sebagai ibu rumah tangga sembari mengajar mata pelajaran Kimia di salah satu sekolah di Mojokerto. Just wanna be a good learne...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pornografi Anak Marak Bukti Matinya Fungsi Pilar Penjaga?

Kasus pornografi anak kembali mencuat dengan dibongkarnya jaringan penjualan konten pornografi anak di platform Telegram. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap adanya 58 tersangka yang terlibat dalam penyebaran konten ini. Fakta memilukan ini menunjukkan bahwa ancaman terhadap anak-anak kita semakin serius. Pornografi anak, yang seharusnya menjadi perhatian utama semua pihak, kini marak terjadi karena lemahnya fungsi penjaga moralitas dan keselamatan generasi.

Akar Masalah: Sekularisme dan Orientasi Materi

Maraknya pornografi anak merupakan dampak langsung dari sistem sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Dalam sistem ini, kebebasan perilaku dijadikan prinsip utama, tanpa memperhatikan batasan moral dan nilai-nilai agama. Kebebasan ini semakin diperparah oleh orientasi materi yang menempatkan keuntungan sebagai prioritas utama. Akibatnya, banyak individu dan kelompok yang tidak ragu merusak masa depan generasi demi mendapatkan keuntungan finansial.

Sistem hukum yang lemah juga berperan besar dalam persoalan ini. Hukuman bagi pelaku pornografi sering kali tidak membuat jera, bahkan terkesan ringan dibandingkan kerusakan yang ditimbulkan. Media, yang seharusnya menjadi alat edukasi, justru sering kali memfasilitasi penyebaran konten yang merusak. Kombinasi dari semua ini menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi anak-anak dan generasi muda.

Kegagalan Sistem Pendidikan Sekuler

Sistem pendidikan di bawah sekularisme cenderung mengabaikan pembentukan karakter dan ketakwaan generasi. Pendidikan lebih difokuskan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknis, tanpa memberikan perhatian yang cukup pada aspek moral dan spiritual. Akibatnya, banyak individu yang tidak memiliki benteng moral yang kuat untuk melawan pengaruh buruk dari luar, termasuk pornografi.

Anak-anak, sebagai korban utama, tumbuh dalam lingkungan yang tidak memberikan perlindungan yang memadai. Mereka terpapar oleh konten-konten merusak, baik melalui media konvensional maupun digital, tanpa adanya kontrol yang efektif dari pihak berwenang maupun orang tua.

Solusi Islam: Membangun Generasi Berkepribadian Mulia

Islam memiliki mekanisme yang jelas untuk mencegah maraknya pornografi dan melindungi generasi dari kerusakan moral. Sistem Islam tidak hanya mengatur perilaku individu, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan generasi yang berkepribadian Islam. Berikut beberapa langkah yang ditawarkan oleh Islam:

1. Mekanisme Pencegahan Islam mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan, termasuk kewajiban menutup aurat, menjaga pandangan, dan membatasi interaksi yang tidak perlu antara lawan jenis. Aturan ini bertujuan untuk mencegah perilaku yang mengarah pada kerusakan moral.

2. Sistem Pendidikan Berbasis Akidah Islam Sistem pendidikan Islam berfokus pada pembentukan karakter dan ketakwaan individu. Anak-anak diajarkan nilai-nilai Islam sejak dini, sehingga mereka memiliki benteng moral yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan.

3. Sistem Keamanan Digital Di bawah Khilafah, negara akan memiliki sistem keamanan digital yang kuat untuk melindungi masyarakat dari konten-konten merusak. Pengawasan ketat akan diterapkan pada platform digital untuk memastikan tidak ada konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

4. Penegakan Hukum yang Tegas Pelaku kejahatan seperti pornografi anak akan dikenakan hukuman yang setimpal dengan kerusakan yang ditimbulkan. Hukuman ini tidak hanya bertujuan untuk memberi efek jera, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan bagi masyarakat.

5. Pemberdayaan Media Positif Media dalam sistem Islam digunakan untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat dan mendidik, serta mempromosikan nilai-nilai moral dan agama.

Mewujudkan Generasi Rahmatan Lil Alamin

Penerapan sistem Islam secara kafah akan menciptakan generasi yang berkepribadian Islam dan membawa rahmat bagi seluruh alam. Anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung, di mana nilai-nilai moral dan spiritual menjadi pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sistem yang komprehensif ini, ancaman seperti pornografi anak dapat dicegah, dan masa depan generasi muda akan lebih terjamin.

Saat ini, diperlukan langkah nyata untuk menghentikan maraknya pornografi anak dan melindungi generasi muda dari ancaman kerusakan moral. Solusi Islam menawarkan pendekatan yang holistik, mencakup individu, masyarakat, dan negara, untuk mewujudkan lingkungan yang benar-benar aman dan mendukung bagi anak-anak. Sudah saatnya kita kembali kepada sistem yang mampu menjamin keselamatan dan kemuliaan generasi, bukan hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa depan.

Wallahua’lam bish showab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dalam analisa transaksional, kepribadian seseorang ditentukan oleh 3 hal. Pertama, child ego state yang diperoleh kita mereka masih anak-anak. Kedua, parent ego state, pengalaman yang diperoleh anak bersama orang tua, dan ketiga adalah adult ego state di mana seseorang sudah mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Bagaimana anak-anak kita?

11 Dec
Balas



search

New Post