Lilis Garnita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Desemberku yang Lebay

Aku tahu, aku tidak akan bisa melupakan rasa nyeri ini. Orang lain mungkin akan menganggap aku lebay. Padahal andai apa yang menimpa diriku ini mereka yang mengalami, bisa saja merekapun akan sama sepertiku lebay. Bahkan lebih lebay dariku.

Desember adalah bulan yang penuh kenangan, kenangan yang sangat pahit bagiku. Entah bagi dirinya, yang saat ini masih tetap bersamaku. Sudah berpuluh tahun sih peristiwa itu, tapi ketika datang bulan Desember pasti peristiwa itu akan terus muncul dalam ingatanku. Aku sudah berusaha untuk menepisnya agar setiap bulan Desember datang aku bisa melupakan rasa nyeri itu melayang lenyap dibawa angin terbang.

“Kamu tahu kan ? Aku sebenarnya tidak mencintaimu . Aku tidak pernah jatuh cinta sama kamu . Aku nikahin kamu karena aku harus patuh pada Ibuku. Jadi cintaku hanya untuk Ibuku.” Katanya padaku, dengan tanpa menghiraukan perasaanku saat itu. Nyeri, pedih, perih sekali aku saat itu, sampai air bening keluar dari dua sudut bola mataku. Tapi dengan sombong dan cueknya dia pergi meninggalkanku sendiri terpaku disudut kamar.

Tapi aku selalu terus berusaha menjadi istri yang baik dan penurut agar aku tidak mengecewakan hatinya. Alhamdulilah, dengan beriringnya waktu dan hadirnya empat buah hati kami. Akhirnya hatinya luluh. Dia selalu membuat aku nyaman dan bahagia berada di sampingnya. Dia selalu bersikap manis, penuh kasih padaku dan pada keempat buah hati kami.

Dari tahun ke tahun kami lalui dengan penuh kasih dan penuh kebahagiaan. Tapi aneh mengapa hatiku selalu perih, pedih mengingat kata-katanya dulu padaku di bulan Desember itu. Benar apa yang tertulis dalam lagu Desember kelabu. Bahwa yang namanya kenangan, rasa cinta, rasa sakit di kalbu tidak akan pernah luput dari ingatan. Seolah terpatri dengan kuat dalam kalbuku.

“Katanya tidak cinta. Katanya cintanya terpaksa. Katanya dia tidak akan pernah jatuh cinta padaku.” Gumanku. Tapi ternyata apa yang diucapkannya kini berbalik. Dia sangat posesif. Dia sangat pencemburu. Ah aku saat ini menjadi pemenang. Kadang aku sengaja, untuk membuat dia kesal. Aku sering pergi tanpa memberi tahu padanya. Aku pergi kemana yang aku suka.

Aku adalah seorang wanita. Aku pikir benar juga ada yang mengatakan , bahwa wanita adalah makhluk yang sangat lemah. Apalagi dengan urusan hati. Hati yang terluka. Apa iyah aku lebay yah ? Bisa juga sih, sampai saat ini hati aku selalu sakit dengan ucapan dia padaku di bulan Desember. Apa susahnya maafkan saja ! Dan lupakan omongannya yang dulu padaku. Bereskan ? Orang lain saja mampu melupakan masa lalunya. Masa aku tidak bisa ? Insya Allah aku bisa melupakan peristiwa itu dan aku ingin setiap tahun tidak tertera bulan yang namanya bulan Desember.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post