Lilis Lisnawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Sebuah Tangan

Kisah Sebuah Tangan

Tangan kananku sangatlah kuat.Kekuatannya bukan dilihat dari ototnya tapi ketaatannya padaku.Bayangkan tanganku yang kecil dan kurus  sudah aku latih dari kecil. Mengangkat benda yang seharusnya cocok diangkat oleh tangan besar.Namun karena  tangan kananku  setia setiap aku menyuruhnya bekerja ,dia tak akan pernah menolak perintahku .

Sungguh setia tangan kananku ini.Setiap hari tanganku tak  mengeluh setiap aku suruh. Walau kadang tangan kananku suka menyindirku .Dia menyindir halus atas perbuatanku yang menurutnya tak adil.

"Aku yang setia dan selalu bekerja membantu tapi kenapa tangan kiri yang selalu diberi  hadiah olehmu,"kata tangan kanan padaku.

"Kamu iri?"kataku pelan.

"Aku ga iri.Cuman kok kamu tega yah memerasku ,"katanya lagi.

"Aku tak memerasmu.Justru aku menghormati sebagai orang kepercayaanku,"kataku mengeles.

"Liatin kau beri hadiah tangan kirimu.Jam mahal dan gelang mahal,"kata tangan kanan.

Terlihat matanya berlinang.

"Lihatlah tangan kananmu.Ga ada hadiah yang kau berikan padaku.Padahal akulah yang setia membantumu,"kata tangan kanan.

"Paling kau sematkan gelang karet untuk mengikat rambutmu,"katanya lagi.

Aku hanya diam.Tak ada kata lagi untuk bela diri.

Kini tangan kananku mogok membantuku.Dia sakit.Memar dan membiru.Urat-uratnya ikut membenciku.Dia berjejer semaunya yang membuatku sering sakit tak menentu.

Otot tanganku juga mulai tak suka padaku.Kekuatannya perlahan menghilang .Benar-benar tim kompak yang demo padaku.Aku dibuat tak nyenyak tidur.Aku sering kali merajuknya dengan mengoleskan minyak .Aku elus tangan kananku setiap dia protes padaku.Setiap ku ules tangan kananku dengan tangan kiriku,dia terlihat nyaman.

Ternyata aku menyadari tangan kanankulah sangat berarti buatku.Mungin kini saatnya tangan kiri yang banyak membantuku.Dan biarlah tangan kananku istirahat sejenak sampai kemarahannya reda.

"Maakan aku yang tak peka padamu,"kataku sambil mengelus tangan kananku yang linu .Aku tahu  urat-uratnya masih marah padaku.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saat sakit baru terasa betapa besar karuniaNya

15 Jun
Balas



search

New Post