Lilis Sumarni

Lilis Sumarni, M,Pd lahir di Bandung pada tanggal 6 Mei 1967, Pendidikan yang pernah ditamatkanya sebagai siswa Sekolah dasar di SDN Gudang Kahuripan 1 Lembang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Misteri Kaos Kaki
Tantangan menulis hari ke 138

Misteri Kaos Kaki

Misteri Kaos kaki

Oleh Lilis Sumarni

Sore itu ketika senja mulai meyelimuti Hotel Endah Parahiyangan Bandung, semua peserta diklat keluar ruangan menuju kamarnya masing-masing. Aku mengetuk pintu kamar dari luar, tapi beberapakali aku ketuk tetap tidak ada yang membukakan pintu. Rupa teman sekamarku sedang tidak ada di kamar. Perhatianku beralih ke kamar sebelah, aku mengetuk pintu kamar yang berada disamping kamarku. Baru satu kali mengetuk, nampak wanita cantik berkaca mata membukakan pintu sambil tersenyum manis. Disana aku melepas rindu dengan bercengkrama saling menceritakan pengalamanya masng-masing.

Setelah berada di kamarku, Aku merebahkan tubuhku yang terasa lelah setelah seharian duduk mengikuti materi dari narasumber. Tidak lama kemudian pintu kamar ada yang mengetuk. Ternyata teman sekamar datang sambil tersenyum sedikit dipaksakan. Dia menceritakan keganjilan dilokasi kamar tempat peristirahatanya. Dia sedang mencari sepasang kaos kaki yang tiba-tiba lenyap tanpa kabar. Mendengar cerita itu aku juga merasa heran kenapa hanya kaos kaki yang hilang, sedangkan barang berharga lainya termasuk uang masih utuh tidak sedikitpun yang berubah. Aku mulai mengamankan kaos kakiku karena takut hilang seperti teman tetengga kamarku.

Besoknya setelah semuanya rapih aku bergegas ke luar kamar. Sebelum masuk ruangan tempat sarapan aku menghampiri teman sebelah kamarku dan menanyakan keberadaan kaos kakinya. Aku berpamitan untuk sarapan lebih dulu. Terlihat temanku menganggukan kepalanya tanda setuju. Nampak semua peserta diklat sedang menikmati hidangan sarapan yang disiapkan panitia. Aku duduk di meja yang kosong. tak lama kemudian teman tetangga kamarku menghampiri sambil membawa menu makanan. Dia memilih duduk dimejaku kebetulan ada yang masih kosong. Setelah selesai makan dia meneruskan obrolanya masih seputar hilangnya kaos kaki yang masih menjadi misteri. “ Teteh heran kenapa ya, pencurinya hanya mencuri kaos kaki saja” kata Dia disela- sela sarapanya. Aku memutar memoriku dan melihat kaos kaki yang kupakai, kemudian aku tertawa ngakak.

Tamat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kaos kaki kaos kaki hahaaaha sukses selalu ibu

30 Sep
Balas

Hehe faktur "U" kali ya, terimakasih Pak Bambang, aamiin yra

01 Oct

keren..... lanjut bun menulisnya...mantaf

30 Sep
Balas

Terimakasih apresiasinya Neng

01 Oct

Uph, akupun cepat-cepat menarik kaki untuk disembunyika. Ha..ha.ha. keren Bu. Sukses selalu

30 Sep
Balas

Ga disembunyika Neng tapi digelosorkan terus dikasihkan dengan malu, mksh apresianya

01 Oct

Maaf Pak Yusrin hehe kirain Eneng hehe

01 Oct
Balas



search

New Post