“Sarang Burung Di Pohon Manggaku”

Oleh Lilis Sumari

Pohon manga yang tumbuh dipekaranganku sedang berbunga. Kurawat dengan penguat buah agar bunganya tidak berjatuhan. Buah yang tumbuh baru sebesar kelereng. Mangga aromanis ini mangga yang sangat manis, dagingnya tebal dan bijinya kecil. Rasanya yang ligit dan manis mengundang selera.

Suatu hari pohon manggaku akan dibersihkan dari daun ranting yang sudah menegring. Kulihat dari bawah ada sarang burung . Aku melarang orang yang akan membersihkan ranting yang kering, orang yang kusuruhpun tidak jadi membersihkanya. Setiap hari sarang burung itu aku periksa, terlihat ada dua butir telur yang tergeletak di sana. Aku ikut menjaganya takut ada kucing atau burung elang yang memangsanya.

Beberapa minggu kemudian kulihat ada kulit telur berserakan di bawah pohon manga. Kemudian aku melihat sarang burungnya, ternyata dua ekor anak burung telah menetas di sarang itu. Setiap hari ku jaga agar anak burung itu tumbuh menjadi burung dewasa. Sesekali kulihat induk burung menengoknya dan memberi makan anaknya.

Namun betapa sedihnya aku, ketika salah satu anak burung itu sudah terjatuh tidak bernyawa dikerumuni semut. Kukubur dia dibawah pohon. Aku berharap semoga anak burung yang satunya bisa tumbuh menjadi burung dewasa tanpa ada gangguan yang menimpanya

Tantangan Menulis hari ke 102

Bandung, 25 Agustus 2020