Lilis Sumarni

Lilis Sumarni, M,Pd lahir di Bandung pada tanggal 6 Mei 1967, Pendidikan yang pernah ditamatkanya sebagai siswa Sekolah dasar di SDN Gudang Kahuripan 1 Lembang ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Teknik Reviu Fishbone Populer di SD
Tantangan menulis hari ke 47Gurusiana

Teknik Reviu Fishbone Populer di SD

Oleh Lilis Sumarni 

Fishbone merupakan diagram yang berbentuk tulang ikan. Fishbone itu sendiri berasal dari jepang dengan nama aslinya adalah fishbone Oshikawa yang artinya tulang ikan. Diagram yang satu ini banyak digunakan untuk menganalisis berbagai permasalahan. Ada beberapa contoh perusahaan yang menganalisis permasalahan maju mundurnya sebuah perusahaan menggunakan diagram fishbone.

Lain halnya dengan fishbone yang digunakan di dunia pendidikan. Fishbone di dunia pendidikan digunakan untuk mereviu buku hasil bacaan peserta didik. Kegiatan ini ada kaitanya dengan Gerakan Literasii Sekolah. Gerakan Literasi Sekolah itu sendiri merupakan program pemerintah yang harus diterapkan di semua lembaga, dengan harapan agar bangsa kita lebih meningkat dalam penguasaan berbagai literasi dan menjadi bangsa yang literat

Penerapan Gerakan Literasi Sekolah diawali dengan kegiatan pembiasaan membaca. Kegiatan pembiasaan membaca ini dilakukan oleh seluruh peserta didik sebelum atau sesudah proses pembelajaran. Setiap hari peserta didik wajib membaca buku fiksi maupun non fiksi. Setelah selesai membaca  peserta didik mereviu atau membuat simpulan isi buku. Teknik reviu yang ditawarkan kepada peserta didik ada beberapa teknik diantaranya teknik fishbone, AIH, Yu-Chart dan Teknik Info grafis. Namun peserta didik di Sekolah Dasar lebih banyak memilih teknik reviu fishbone. Hal ini dapat dilihat dari hasil reviu peserta didik di beberapa sekolah ketika saya memonitoring Gerakan Liiterasi sekolah di sebuah kecamatan. Bentuknya yang unik menyerupai tulang ikan, dilengkapi dengan hiasan yang berwarna-warni, serta  tekniknya yang mudah mungkin inilah yang digemari oleh peserta didik di Sekolah Dasar.

Teknik reviu fishbone ini menggunakan 5w=+1H. terdiri dari Where, What, When, Why,Who dan How. Adapun masing-masing bagian digunakan untuk menganalisis yang berbeda tujuan antara satu dengan yang lainya. Adapaun gambaran dari 5W+1H,  adalah sebagai berikut:

Who artinya  siapa? digunakan untuk menganalisis tokoh yang ada dalam cerita. Siapa saja tokoh yang ada di dalam cerita? Jawabanya bisa Kakek, Nenek, Ayah, Ibu, Kakak, atau sebuah nama Lina, Anton dan lain sebagainya. Artinya tokoh yang terlibat dalam sebuah cerita yang dibaca oleh peserta didik.

When artinya kapan? digunakan untuk menganalisis tentang waktu, Kapan peristiwa itu terjadi? kaitanya dengan pertanyaan tersebut berarti disini siswa menganalisis waktu, bisa waktu yang berbentuk tanggal, hari, bulan dan tahun, atau bisa waktu yang menunjukan musim, misalnya ketika musim kemarau, musim hujan, waktu liburan, ketika berkunjung ke rumah Nenek dan lain sebagainya.

What artinya apa? digunakan untuk menganalisis apa yang dicertakan dalam cerita tersebut? misalnya cerita tentang anak yang durhaka, persahabatan yang tidak terhalang virus, Kesombongan sang harimau dan lain sebagainya.

Why artinya mengapa? digunakan untuk menganalisis latar belakang terjadinya suatu peristiwa. Mengapa bisa terjadi? Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Jawabanya bisa karena kurang hati-hati, karena sombong, karena tidak jujur dan lain sebagainya. Pada umumnya jawaban dari Why ini ada kaitanya dengan karakter sang tokoh.

Where artinya dimana? digunakan untuk menganalisis tempat terjadinya suatu peristiwa. Dimana tempat kejadian itu terjadi? jawabanya bisa di Pantai, di Sekolah. di dalam Bis. Atau menggambarkan keadaan sebuah lingkungan misalnya di ligkungan keluarga miskin, kaya, keluarga terlantar dan lain sebagainya.

How artinya bagaimana? teknik ini hampir sama dengan Why digunakan untuk menganalisis bagaimana peristiwa itu bisa terjadi? jawabanya juga hampir sama dengan pertanyaan why. namun demikian peserta didik bisa membedakan jawaban antara pertanyaan How dan why sesuai dengan esensi yang terdapat pada isi bacaan.

Bagimana penempatan 5W+1H yang ada kainya dengan penulisan reviu fishbone? Peserta didik terlebih dahulu  menggambar diagram fishbone yang menyerupai tulang ikan. Gambar tersebut ada bagian kepala, ada bagian ekor dan ada tiga kotak dibagian badan atas dan tiga kotak dibagian badan bawah. Fungsi dari bagian ekor adalah untuk menulis judul, pengarang dan penerbit. Bagian kepala digunakan untuk menulis hikmah atau pesan moral dari cerita tersebut, tiga kotak diatas badan dan tiga kotak di bawah badan digunakan untuk pertanyaan yang terkait dengan 5W+1H.

Inilah teknik reviu yang lebih banyak dipilih oleh peserta didik Sekolah Dasar. Teknik reviu ini memiliki bentuk yang indah disertai dengan hiasan warna-warni sehingga membuat peserta didik lebih tertarik dengan teknik reviu fishbone. Selain bentuk dan warnanya yang indah teknik dengan menggunakan  5W+1H juga dianggap teknik yang mudah dan simple dalam menggalisis isi cerita yang dibacanya. Tidak heran kalau teknik reviu yang satu ini menjadi lebih populer di kalangan peserta didik Sekolah Dasar. Semoga dengan adanya teknik reviu fishbone ini dapat meningkatkan peserta didik dalam menganalisis sebuah cerita dengan harapan untuk jangka panjangnya peserta didik dapat mengkaji dan dan mecari solusi dari sebuah permasalahan.

Sumber: dari Modul WJLRC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantaplanjut berkarya

01 Jul
Balas

hatur nuhun

02 Jul
Balas



search

New Post