lilis supartini

Nama: lilis supartini Pekerjaan: guru SD ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Terima kisah eh kasih

Libur bulanan telah tiba. Aku sengaja tidak minta dijemput oleh orang tuaku, karena aku fikir aku cukup dewasa untuk pulang sendiri. Di disinilah mulainya kisahku.

Cukup lama aku duduk di mobil angkutan umum pedesaan. Karena ngetem menunggu penumpang hingga jok uang tersedia harus terisi penuh, jadinya aku menunggu lumayan lama.

Satu jam sudah, akhirnya jok penumpang terisi penuh. Tepat dihadapanku duduk seorang pemuda yang mungkin usianya diatas aku sedikit, ditemani kawannya yang dari pertama masuk angkutan tidak berhenti berdiskusi. Keduanya bicara dengan menggunakan bahasa asing (arabic language).

Aku menyimaknya karena faham apa yang sedang mereka perbincangkan (sedikit fahamnya... Hi...hi..). Keduanya sedang mempersiapkan pergelaran besar yaitu pentas seni kelas 5. Dan akhirnya aku tahu, keduanya adalah santri dari pondok pesantren yang terkenal di negara ini, bahkan manca negara.

Iseng aja aku tanya, antum min ma'had? (kakak dari pondok), seperti yang kaget dan Deni menjawab, naa'am (ya), aku tahu namanya karena dia langsung memperkenalkan namanya dan nama temannya Abdurrohman.

Tak terasa, aku sudah tiba di depan rumah.... Rasanya masih ingin terus melanjutkan perjalanan ini, akh... Waktu memang berasa jalan lebih cepat saat hati sedang hapy, dan sebaliknya berjalan seperti liliput kala sedang gundah.

ila liqo katanya, (sampai jumpa kembali) fiamanillah! jawabku ( semoga dalam lindungan Alloh).

Aku masuk rumah, memberi salam pada kedua orang tuaku dan langsung masuk kamar... Haduh, mengapa aku terus memikirkannya. Adakah aku jatuh cinta padanya? mungkinkah aku sedang jatuh cinta? Semua tanya bergelayut dalam fikiranku.

Tidur tidak nyenyak, makan tidak enak, masak air hangus, manasin susu sapi,gosong... Haduuuh aku....,aku...kesan pertama begitu menggoda. Tutur katanya, caranya dia menatap. Oh Tuhan bila memang dia jodohku pertemukan aku kembali dengannya. Hus masih terlalu jauh...aku masih kelas 3 SMP. Aku juga yang jawab. Apakah dia merasakan hal yang sama... Akh... Aku menepis semua khayalku.

Ternyata, aku benar... Dia merasakan hal yang sama, kita terpaut usia 3 tahun saja. 3 tahun lebih senior than i. Cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Kalau kata naff, akhirnya ku menemukanmu, saat hati ini ingin berlabuh syalala... Lala... Lala...ha...ha...yes. jawaban ini aku temukan saat surat cinta pertamanya aku terima. Puitis banget... Dan ditutup dengan "Terima kisah, eh kasih"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post