Madani ...aku panggil namanya, dia menoleh dan kembali mematung...Madani, lagi apa? Bukannya menjawab tapi malah menyembunyikan mukanya merapat ke dinding. Aku mamahnya sudah tahu dong, ekspresi yang seperti itu, muka yang disembunyikan... Aku biarkan dia mematung dan sengaja tak lagi aku tanya. Setelah selesai prosesnya lalu dia tersenyum dan seolah sudah ingin kembali ditanya. Madani ee? Dia jawab kagak, lalu lari ke luar rumah. Tak lama sudah kembali sambil bilang" mah, cibok Ani ee" dia menyebut namanya Ani, karena mungkin sulit untuk bilang Madani. subhanallah... Sengaja aku tulis di sini, agar aku bisa kembali membacanya dan menerawang masa kini, saat aku sudah dipanggil "Nenek" oleh putra- putrinya. Rabb, aku tidak meminta sesuatu di luar garis taqdirku. Bila nanti aku harus melalui fase Nenek, aku bersyukur, bila tidakpun aku tahu Engkau sutradara yang hebat...semua tidak akan sia- sia. Ahmad Madani, 04 September 2022