Banjir Tawa
Oleh: Lili Suriade, S.Pd
Di perjalanan menuju Chinangkiak Water Park, aku menjamak tidurku yang tertunda semalam. Aku terbangun ketika tiba-tiba mendengarkan teriakan anak-anakku sambil meukul-mukul kac mobil di belakang temapat duduk kami.
"Ayah..ayah...!" mobil langsung terhenti. Aku mengucek kucek mataku yang masih mengantuk.
"Kenapa sayang?"
"Mau pipis...!"
"Pipis? ayo ayah gendong." suamiku dengan cekatan menggendong anakku ke WC.
Aku memandang suasana sekeliling area di mana colt diesel kami parkir. Ternyata kami sedang berada di mesjid Raya Sumani, kabupaten Solok. Berarti sekitar 1 jam lagi kami akan sampai di lokasi.
"Gimana nak, mau mamam?" Aku melongokkan kepala ke belakang menawarkan kepada anak-anakku yang masih standby di mobil.
"Jam berapa sekarang bun?" Rayena si sulung kami bertanya.
" Jam 11 nak.."
Tak lama berselang suami dan anakku sudah kembali ke mobil.
"Sudah??"
"Siap ayah!"
Sepanjang jalan aku bersama anak-anakku bernyanyi gembira. Aku berusaha membuat anak-anakku senang, setidaknya untuk hari ini. Kami sudah sepakat untuk menuruti keinginan anak-anak hari ini.
"Dik, kita mau kemana?"
"Raun."
"Raun kemana?"
"ke waterboom."
"Mau ngapain di waterboom?"
"berenang."
Sumpur Kudus, 03 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar