DEMAM GURUSIANA RUMAH PENUH KARYA
Menjadi penulis adalah impian yang telah lama terpatri di hatiku. Namun semua rasa itu ternyata belum mampu membuatku memulai menulis. Hingga pada Oktober 2020, seorang teman memperkenalkanku dengan Gurusiana dan mendaftarkan ku di kelas Sagusabu Kuantan Singingi. Dalam pelatihan tersebut, seluruh peserta ditugaskan untuk menulis sebuah naskah buku solo. Akhirnya aku memutuskan menulis buku kumpulan cerpen. Setelah satu bulan, tugas pun dikumpul untuk dibukukan.
Walau buku perdana sangat jauh dari kata sempurna, namun aku begitu bahagia ketika buku tersebut sampai di tanganku. Sejak saat itu, hasrat untuk menulisku semakin membuncah. Aku makin merasa bahwa hidup hanya akan terlewat dengan sia-sia ketika aku belum menuliskannya menjadi lembaran kisah. Alhamdulillah, pada bulan berikutnya naskah buku ke dua pun selesai. Begitu seterusnya, hingga kini aku sedang menuju buku ke lima.
Sebagai seorang guru, aku merasa perlu memberdayakan diri dan meningkatkan wawasan sehingga bisa menjadi sosok yang kreatif dan inspiratif. Salah satu cara yang kutempuh adalah dengan terus menulis di Gurusiana. Setiap hari aku selalu mencari ide untuk bisa memposting tulisanku di Gurusiana. Aku merasa di tengah merebaknya virus Corona, aku malah demam Gurusiana. Betapa banyak postingan dari teman-teman guru yang sangat menarik dan bermanfaat untuk dibaca sehingga mampu memotivasi dan meningkatkan silaturrahmiku dengan seluruh guru penulis di Indonesia.
Gurusiana adalah sebuah rumah tempatku mengadukan segala keluh kesah, tempat berkarya dan menimbang rasa serta belajar dan berbagi ilmu dengan semua penghuninya. Bahkan, Gurusiana bisa mengantarkan kita menjadi sang juara. Walau terkadang rasa jenuh sering melanda, namun aku merasakan hari-hari yang hampa ketika belum menulis di Gurusiana. Pengalaman jatuh bangun dan terjun jurang sudah sering kurasakan hingga aku sempat berputus asa untuk bangkit kembali. Namun kini setelah jatuh cinta pada Gurusiana, aku makin menyadari bahwa menulis bukanlah keterampilan yang sulit, malah sangat mudah, semudah bernafas. Aku sudah membuktikan semuanya lewat karya-karyaku di Gurusiana.
Profil Penulis
Lili Suriade, S.Pd lahir di Sumpur Kudus pada tanggal 3 Maret 1984 dari pasangan Bapak Khaydirus dan Ibu Salmiati. Meski terlahir sebagai anak ke 4 dari 6 bersaudara, namun sejak kecil beliau sudah terbiasa hidup mandiri. Hidup ini keras nak, jadi kita tidak boleh lemah menjalaninya! Begitulah pesan orang tuanya sejak dulu.
Lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini, mencoba menulis di Gurusiana dan telah berhasil menerbitkan beberapa buku solo. Harapannya semoga dengan terus belajar menulis dia makin kecanduan untuk menyusun buku. Selain itu, buku ini menjadi bukti, betapa sebenarnya keterampilan menulis perlu dilatih bukan hanya untuk dikaji.
Riwayat mengajarnya bermula di SMAN 5 Sijunjung (2007), SMAN 4 Sijunjung (2009), SMAN 8 Sijunjung (2011) dan kembali lagi ke SMAN 5 Sijunjung dari tahun 2018 sampai sekarang.
Ibu dengan 4 putri ini sangat hoby membaca Alqur’an. Selain itu, ia memiliki tekad untuk bisa terus berkarya dan membahagiakan keluarganya, terutama kedua orangtuanya yang sudah makin renta.
Kritik dan saran, bisa dikirim melalui WA 082169806625. Atau melalui email: [email protected]

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren sekali bunda Lili. Salut abis.
Alhamdulillah..terima kasih pak, salam kenal