JANJI MANIS (T6 BAGIAN 7)
Aku hanya diam, tak tahu mesti bicara apa. Kulihat mata Baryan terpejam, dia menggigit bibirnya kuat sekali sambil tangannya memegang kepalanya. Tak lama kemudian, dia mengerang kesakitan. Mau tak mau, aku segera mendekatinya. Selain aku, gak ada agi keluarga atau temannya di sini.
"Kenapa?"
"Sakiiit...Kepalaku tiba-tiba sakit sekali..!" Dia bergerak ke kiri ke kanan, hampir saja slank infusnya lepas karena gerakannya.
"Apa kamu mau minum dulu?" Tawarku setelah duduk di sampingnya. Dia hanya mengangguk. Setelah itu dia pun berusaha untuk bisa duduk. Aku lagi-lagi terpaksa harus turun tangan membantunya. Dia meneguk minuman dengan cukup cepat. Sepertinya dia kehausan sekali. Tak lama kemudian dia pun berkata lagi.
"Aku ..aku lapar."
Aku melihat ada nasi yang masih utuh di lemari kecil di samping tempat tidurnya. Aku mengambil nasi itu, ternyata benar, nasinya bahkan masih disegel.
"Baiklah..ayo duduk lagi." Aku pun membantu Baryan untuk duduk.
Namun ketika tangannya memegang sendok, aku melihat tangannya menggigil sepertinya dia tidak kuat melakukannya.
" Biar aku suapin." Ucapku sambil mengambil sendok dari tangannya.
"Terima kasih ya.." Jawabnya pelan.
Aku tak tahu kenapa aku dengan mudah melakukan semua ini. Bahkan aku bersedia menyuapi orang yang belum lama ku kenal. Dia makan dengan cukup semangat. Namun hanya sampai pada suapan ke tiga, dia pun menggeleng.
"Sudah..saya sudah kenyang."
"Dikit lagi lahh.." Aku mulai membujuknya. Aku kasihan meihat kondisi tubuhnya yang sangat lemah.
Sayangnya ketika ku paksa membuka mulut lagi, dia malah muntah-muntah. Aku jadi menyesal di buatnya. (Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menarik sekali ceritanya Bunda
Alhamdulillah..terima kasih bun apresiasinya..