MENYISIP AMALAN DIANTARA RIMBUNNYA DOSA
Oleh: Lili Suriade, S.Pd
Manusia adalah makhluk yang sempurna. Selain diberi akal pikiran manusia juga dilengkapi dengan hawa nafsu. Hawa nafsu itulah yang akan membawa manusia kepada perbuatan dosa. Mulai dari dosa kecil hingga dosa besar. Nabi Muhammad saja pernah berbuat salah, namun begitu hatinya dibersihkan Allah jadilah beliau orang yang uswatun hasanah, yang sempurna akhlaknya.
Dalam riwayatnya, nabi Musa as pernah memarahi saudaranya nabi Harun di hadapan orang kafir, sehingga Harun as mengingatkannya. Nabi Ibrahim a.s sebelum mengenal Allah, beberapa kali menganggap bulan dan matahari sebagai tuhannya. Sulaiman juga pernah hampir memarahi burung Hud-Hud tatkala dia terlambat hadir dan berkumpul. Ternyata burung Hud-Hud datang dengan membawa sebuah berita besar tentang ratu Bilqis.
Kita sebagai orang yang hidup di penghujung zaman, di masa nabi dan para sahabat telah tiada tentu keimanan kita tidak sekokoh orang dulu lagi. Namun, Kita punya ulama yang bisa kita jadikan pemimpin. Selain itu, Allah dan nabi Muhammad SAW telah meninggalkan 2 perkara yang bisa kita jadikan petunjuk dalam hidup yakni Alqur’an dan hadist. Dengan kedua pedoman ini kita bisa menjadi orang yang dijanjikan sorga oleh Allah, yakni sebahagian kecil golongan dari orang yang hidup diakhir zaman.
Setiap hari bahkan terkadang setiap jam tanpa kita sadari kita telah menabung dosa. Sebagai contoh disaat ada sepasang remaja yang lewat di hadapan kita dengan mesrah di atas motornya, maka kita akan langsung berprasangka buruk. Atau ketika ada teman yang melaporkan bahwa seseorang telah memfitnah kita. Atau ketika kita baru bertemu dengan seseorang yang penampilannya jorok, sakau atau kumal maka kita akan merasa jijik dan tidak tertarik mengenalnya. Di pikiran kita akan timbul image yang jelek tentang orang tersebut, artinya kita akan berprasangka buruk lagi. Semua itu adalah tabungan dosa yang tercipta tanpa kita sadari.
Berbuat dosa sangat mudah. Menabur pahala sebenarnya juga lebih gampang asalkan kita mau dan ikhlas melakukannya. Perbuatan dosa selalu dihasut oleh syetan. Allah SWT dengan jelas mengizinkan syeitan untuk mempengaruhi anak adam agar berbuat dosa hingga hari akhir nanti. Selain itu, Allah senantiasa menguji keimanan kita, semakin kuat iman seseorang maka semakin berat ujian yang mesti dihadapinya.Untuk itu, kita perlu menyiasati hidup. Artinya kita harus cerdas menjalani hidup. Kita harus bisa menyelipkan pahala diantara rimbunnya dosa-dosa kecil yang tercipta setiap hari. Kita harus menyadari bahwa kehidupan dunia hanya sementara. Di akhiratlah kita akan kekal selamanya. Untuk itu, kita harus melakukan amalan-amalan yang bisa kita tabung untuk menghapus dosa-dosa kita. Diantaranya:
1. Berbuat baik, walau hanya tersenyum atau menyenangkan hati orang lain.
2. Sempatkan membaca Alquran, di sela-sela kesibukan
3. Bersedekahlah, walau dalam jumlah yang sedikit
4. Jalinlah silaturrahmi dengan semua orang yang pernah kita kenal, walau hanya dengan menanyakan kabar saja
5. Bersabarlah, jangan mudah terbawa emosi saat kita berurusan/ bermasalah.
6. Ikhaskan semua yang terjadi
7. Jalani ibadah sunah
8. Senantiasa berdoa dan memohon ampun kepadaNYA.
Dengan menyelipkan amalan-amalan di atas, di samping menunaikan kewajiban kita kepada Allah, mudah-mudahan kita tidak menjadi orang yang merugi. Semoga sorga tempat tinggal kita di akhirat kelak.
Sumpur Kudus, 16 Mei 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar