PESONA, AWAL KISAH PENGUSIR JENUH
Beberapa bulan terakhir ini, kesibukan dan permasalahan hidup membuatku seolah lupa pada salah satu hoby yang sudah menjadi kebutuhan ku selama ini. Aku tak tahu kenapa, begitu berat rasanya memulai lagi. Aku seperti baru saja terjatuh dan tenggelam dalam lautan duka. Aku tak bisa bangkit, serasa beban berat menghimpit tubuhku. Aku hanya bisa berteriak tanpa bisa berbuat. Ketika baru saja hendak memulai, rasa jenuh hadir lagi. Berbagai godaan menari indah di kepalaku. Akhirnya aku gagal dan gagal lagi.
Hari ini ku coba menyeruak diantara rimbunnya beban hidup yang mengelilingiku. Aku harus bangkit dan mulai menulis lagi. Aku merasa hidupku seperti kehilangan arah selama aku tidak menuangkan ideku di Gurusiana. Aku rindu, namun kerinduan hanya sebatas rindu. Aku terbuai dalam kehampaan.
Malam ini dengan Basmallah, semua ku awali. Aku akan menuliskan semua yang kulihat, ku rasa dan semua fenomena yang terjadi di sekitarku. Walau seberat apa pun, walau serumit apapun, aku harus menuliskannya.
Ku awali tulisanku malam ini dengan sebuah kejadian lucu yang menimpa si bungsuku Pesona. Beberapa hari yang lalu, seisi rumahku terbangun oleh teriakan Pesona. Ternyata dia menggedor pintu kamar kami sebelum subuh. Aku dan suami langsung kaget dan segera membuka pintu. tapi sayang..pintu tak bisa dibuka. Sementara putriku Pesona terus meronta-ronta.
Apa yang terjadi? Pesona ternyata berusaha membuka pintu dan tanpa sengaja besi penyanggah pintu kamar dari luar dipasangnya. Akhirnya suamiku dengan cepat memanjat pentilasi yang ditutupi triplet. Triplet dibongkar paksa, lalu suamiku keluar lewat pentilasi kamar. Aku sendiri mencoba menelungkup ke lantai, mengintip Pesona dari bawah pintu. Astagfirullah..ternyata ada air yang menggenangi pintu kamar kami. Awalnya ku pikir itu banjir, karena memang saat itu hujan belum juga reda. Tapi ternyata, setelah pintu kamar terbuka, aku baru tahu bahwa air itu adalah air pipis Pesona.
Aku langsung memeluk putriku dengan perasaan penuh sesal. Sampai aku lupa bahwa dia baru saja pipis di celana. Saat itu juga, Pesona terpaksa kami mandikan. Ya Allah., kejadian ini adalah pelajaran berharga untuk kami. Ke depannya kami harus lebih berhati-hati dalam bertindak. Siangnya, besi penyanggah pintu kamar dari luar dibongkar suamiku. Semoga kejadian ini takkan pernah terulang lagi.
Sumpur Kudus, 01 November 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar