Hari ini seperti biasa di bulan ramadan, saya berangkat ke sekolah pukul 08.00 WIB. Ketika baru saja hendak menghidupkan motor, tiba-tiba HP di kantong saya berdering. Ternyata ada panggilan masuk dari salah seorang kakak saya yang tengah di rantau. Saya sedikit kecewa mendengar kabar bahwa beliau sekeluarga tidak bisa pulang kampung pada lebaran kali ini. Walau saya tahu, situasi dan kondisilah yang membuat mereka tidak bisa pulang, namun perasan kecewa ini tak bisa saya hilangkan. Selain itu, ternyata kakak saya baru saja mengirimkan paket baju lebaran untuk anak saya. Tentu saja saya sangat senang mendengar kabar yang satu ini. Setelah bercerita panjang lebar, akhirnya kami pun menutup pembicaraan.

Saya sampai di sekolah pukul 08.30 WIB. Saya melihat kebanyakan teman sudah hadir di ruang majelis guru. Saya langsung membuka laptop untuk memulai pekerjaan yang sudah saya rencanakan untuk hari ini yaitu pengisian rapor siswa kelas XII. Namun, ketika saya baru saja membuka aplikasinya saya malah kebingungan. Saya tidak mengerti cara pengisiannya. Akhirnya saya Tanya sama teman sesama wali kelas, kelas XII. Namun, penjelasan yang diberikan teman justru membuat saya makin bingung. Saya merasa pengisian rapor dengan kurikulum 2013 ini memang rumit. Akhirnya saya berhenti sejenak. Saya langsung beralih menulis kisah di agenda ramadhan. Setelah itu, pikiran saya sedikit segar dan mulai terbuka lagi.

Kemarin saya sempat berpikir akan meminta bantuan salah seorang teman untuk menyelesaikan pengisian rapor ini. Namun, setelah saya pikir ulang saya malah merasa rugi, kalau saya serahkan kepada orang lain, tentu saya akan semakin tidak mengerti caranya. Makanya saya menyatakan kesanggupan kembali sejak pagi ini. Namun, lagi-lagi saya terkendala. Saya hapir saja putus asa menyelesaikan tugas saya selaku wali kelas ini. Satu jam kemudian, berkat motivasi dan bimbingan dari beberapa rekan guru, saya pun mulai memahami cara pengisian rapor ini. Maka secara perlahan-lahan saya mulai mengerjakannya. Saya bertekad hari ini minimal selesai untuk 10 orang siswa. Saya berusaha fokus dengan pekerjaan ini, saking fokusnya salah seorang teman diam-diam memotret aktivitas saya, lalu mengirimkan foto tersebut lewat WA sambil menyelipkan komentar “sok sibuk!”. Saya hanya tersenyum membaca kekonyolan teman saya ini. Akhirnya tepat pukul 13.00 WIB saya berhasil mengisi rapor untuk 11 orang siswa. Alhamdulillah..saya bersyukur sekali. Meski ternyata, setelah itu saya menyadari bahwa hanya saya satu-satunya guru perempuan yang masih bertahan di sekolah, guru (perempuan) yang lain ternyata sudah pulang.

Hari ini ternyata adalah hari terakhir kami sekolah menjelang lebaran 1442 H. Tadinya saya pikir besok adalah hari terakhir sekolah. Namun setelah melihat teman-teman saat menjelang pulang saling bermaaf-maafan, saya pun menyadari bahwa ini adalah hari terakhir. Walau begitu, saya tetap bertekad akan menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan target awal.

Pulang sekolah, saya langsung ke rumah orangtua saya. Sudah 3 hari saya tidak mampir ke sana. Lagian saya juga ingat bahwa paket yang dikirimkan kakak saya ada di sana. Sampai di rumah amak, saya pun menanyakan kondisi beliau. Alhamdulillah, orang tua saya kedua-duanya sehat hari ini sehingga bisa berpuasa. Tidak seperti beberapa hari yang lalu, saya sangat sedih melihat kondisi apak yang terbaring lemah hingga tidak bisa berpuasa selama 15 hari..

10 menit kemudian saya langsung sholat zuhur. Usai sholat saya berbincang-bincang sejenak dengan kedua orang tua saya. Saya sangat senang melihat kondisi mereka hari ini. Beberapa saat setelah itu, saya mulai merasa mengantuk, akhirnya saya tertidur sampai azan sholat ashar di depan televisi rumah orang tua saya. Ketika bangun, saya melihat amak tengah memasak sambal untuk menu berbukanya. Sebelum pulang, saya sholat ashar dulu. Setelah itu, barulah saya berpamitan pulang ke rumah. Saya yakin anak-anak saya sudah menunggu kehadiran saya dengan beberapa pertanyaan tentang menu yang akan kami nikmati saat berbuka nanti.

Sumpur Kudus, 05 Mei 2021