Subuh ini aku bersyukur bisa sholat berjamaah di mushollah. Biasanya aku Cuma sholat di rumah kecuali jika suamiku berhalangan ke mushollah. Siap sahur tadi dia mengatakan bahwa kepalanya agak sakit, jadi dia sholat di rumah saja. Makanya aku yang ke mushollah.

Kami memang harus gantian ke mesjid/ mushollah lantaran anak-anakku masih terlalu kecil .Aku masih memiliki dua orang Balita yang perlu di asuh dan belum bisa diajak ke mesjid/ Mushollah. Tadi aku juga sempatkan membaca Alqur’an di Mushollah walau tidak bertadarus. Sehabis itu, bersama Berkah aku langsung marathon. Kami jalan kaki hingga ke Tombang, salah satu jorong yang terletak di ujung nagari Sumpur Kudus ini.

Ketika aku pulang marathon, kutemukan suami dan kedua putrid bungsuku masih tertidur pulas. Namun, aku kembali membuka jendela kamar dan mematikan semua lampu. Setelah itu aku menyapu seisi rumah dan kemudian lanjut keluar rumah. Meski tanah masih basah akibat gerimis pagi, aku tetap membakar semua sampah di depan rumah. Tiba-tiba ku dengar anakku bangun, seperti biasa langsung minta dibuatkan susu formula. Dengan senang hati dan dengan penuh ketulusan aku membuatkannya.

Tepat pukul 08.00, setelah kamar selesai kubereskan aku segera mengambil wudhuk untuk menunaikan sholat dhuha.

Selanjutnya ku ambil gawaiku, ku aktifkan paket data dan ternyata begitu banyak chat yang masuk di Wa grup. Dari sekian banyak chat, ada sebuah chat japri dari bendahara gaji di sekolah. Ternyata dia meminta aku segera membuatkan amprah THR untuk seluruh guru di sekolah.

Memang, sejak bulan Januari yang lalu, kepala sekolah mengangkatku sebagai bendaharawan gaji lantaran bendahara lama akan segera pensiun. Namun, karena bapak Bendahara masih dalam proses pengurusan SK pensiunnya, jabatan itu masih ditangannya. Hari ini ternyata sekarang jabatan itu diserahkannya kepadaku. Aku tak tahu permasalahannya apa, yang jelas aku berprasangka baik saja. Walau hanya lewat japri, aku akan mengerjakan amprah THR pagi ini disekolah.

Sebelum melakukan semua itu aku harus menyelesaikan kisah ramadanku hari ini. Hal ini adalah sebagai ajang latihan, agar aku bersemangat menulis setiap hari.

Sumpur Kudus, 08 Mei 2021