Ratap Perpisahan (bagian 2)
Hidup di kampung sangat sulit kami rasakan. Kami tidak memiliki harta gono gini seperti kebanyakan orang. Ibu hanya punya setumpak sawah yang sudah tergadai untuk kuliahku, yang belum bisa tertebus hingga saat ini. Sejak aku kecil, aku sudah mengalami berbagai cobaan hidup terutama cobaan ekonomi. ayah dan ibuku sering kali tidak punya uang sehingga jangankan untuk uang jajan, biaya SPP saja aku selalu menunggak. Ayah tidak memiliki ladang karet seperti kebanyakan orang, karena kata ibu, ladang karet kami sudah terjual puluhan tahun yang lalu. Ayah hanya suka bekerja mencari gaharu ke daerah lain yang jauh. tentu saja hasilnya seperti "Rasaki Harimau" Kadang dapat, namun seringkali tidak.
Sadar dengan keadaan itu, aku pun terus berpikir untuk mengatasi masalah.
"Li..sepulang sekolah nanti, temani ibu mencari kayu api ya.."
"Buat apa bu, kan kayu api kita sudah banyak." JAwabku
"Untuk dijual nak, kebetulan ada yang memesan sama ibu. Hitung-hitung buat nambah uang belanja kamu." Jelas ibu pagi itu.
"Baik bu, tapi aku harus mengumpulkan buah pinang dulu ya pagi-pagi sekali."
"Iya nak, boleh. Habis itu saja kita berangkat." JAwab ibu sambil terus menyelesaikan masalakannya.
Sampai di lokasi pencarian kayu, aku langsung duduk terengah-engah. Begitu tinggi pendakian yang telah kulakukan. Aku langsung menghabiskan sebotol air minum yang memang sudah di bawa ibu dari rumah.
"Gimana nak, apa kamu sudah selesai?" Ibu memanggilku diantara rimbunanya pepohonan.
" iya bu, nih tinggal mengikat kayu kayunya."
"Biar ibu bantu." Ucap ibu lagi, sambil berjalan ke arahku.
Aku melihat jari-jari tangan ibu yang sudah keriput, masih kuat menyusun kayu-kayu untuk diikat dengan tali yang kokoh. Semua kayu itu berhasil di ikat ibu dengan sangat erat.
"Sudah nak, ayo ibu bantu menaikkan ke kepalamu." Ucap ibu sambil menata kain yang sudah digulung di kepalaku.
"Bismillahirrahmaanirrahiim.." Meski berat, ikatan kayu api sudah berada di atas kepalaku. (Bersambung)
Sumpur Kudus, 3 Maret 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar