Lili Suriade, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
 Rencana yang Terjanjikan

Rencana yang Terjanjikan

Oleh: Lili Suriade, S.Pd

Malam ini, suatu rencana yang sudah terjanjikan tiba-tiba ditagih oleh putri ke dua kami.

"Ayah..kapan kita pergi liburan?" Dia terus bertanya sambil merengek pada sang ayah. Padahal masa liburan sebenarnya sudah hampir usai. Hanya tinggal 3 hari lagi, kami harus sekolah kembali.

Suamiku memandangku seolah meminta jawaban. Aku memahami semua itu, namun sebenarnya aku tak punya waktu lagi. Kesibukan demi kesibukan ditambah dengan keuangan yang semakin sulit membuat kami terpaksa membiarkan rencana liburan kali ini terlewati begitu saja. Walau sebenarnya sebagai orangtua, kami tidak tega mengecewakan anak-anak.

"Oke..besok kita berangkat.." Tiba-tiba kata-kata itu meluncur saja dari mulutku.

"Hore...!!" serempak ke empat putri kami bersorak gembira.

"Nah..kalau begitu sekarang semuanya ayo tidur, besok kita berangkatnya biar cepat." aku membujuk anak-anak sambil menggendong si kecil ke dalam kamar.

Seperti biasa, putriku yang nomor 2,3 dan 4 selalu saja terbiasa minum susu pakai botol dot sebelum tidur. Dengan cekatan sang ayah ku dengar membuatkan susu untuk mereka. Hanya 5 menit saja, tabung dot sudah bergantungan di mulut mereka.

"Terima kasih ayah.. Bismillahirrahmaanirrahiim...!" Demikianlah suara mereka hampir serempak. Hanya berselang 1 menit, tabung susu yang sudah kosong akan dilempar begitu saja, bahkan terkadang tabung-tabung itu akan tergeletak begitu saja, ketika salah satu dari putri kami ada yang langsung tertidur.

Aku sendiri hanya bisa pasrah melihat Berkah yang sudah 8 tahun masih terbiasa minum susu pakai tabung dot. Yah..menurut pengalaman beberapa ibu yang pernah mengalami hal yang sama, si kakak hanya akan berhenti minum susu dengan dot kalau adiknya bisa berhenti. Aku sih gak masalah sebenarnya. Hanya saja, aku sedikit khawatir melihat anak-anakku kurang doyan makan nasi putih apalagi pakai sambal yang pedas.

"Bunda..besok kita mau liburan kemana?" Tiba-tiba si sulung yang sudah mulai remaja bertanya. Dengan tangan yang sibuk saja membelai ketiga adiknya, aku mencoba memberi jawaban sekedarnya, walau sebenarnya aku sendiri masih bingung.

"Kalau ke Water Park gimana kak?"

Dia juga terlihat masih ragu memberikan komentar.

"Kak..bunda nanya tuh.."Suara suamiku yang tiba-tiba muncul di pintu kamar.

" Gimana ya bun..kakak maunya ke pantai seh..tapi tak apalah yang penting mandi-mandi." Jawab si kakak dengan ringannya.

"Gimana kalau kita ke Solok aja, kalau ke Padang ntar pasti macet.." Aku berusaha menengahi pemikiran kami yang belum klop.

"Gak apa-apa bun, kakak suka." Jawab kakak sambil kemudian menarik selimut ke kepalanya.

Tak lama setelah itu, suasana di kamar kembali hening. Hanya suara dengkuran anak-anak yang sudah tertidur pulas yang bisa ku dengar.

Aku melangkah ke luar kamar, hendak menuju kamar mandi. Tadi aku belum sholat Isya, jadi aku berniat hendak sholat lagi sebelum mengerjakan kesibukan buat persiapan berangkat besok.

(Bersambung)

Sumpur Kudus, awal 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post