Berdamai Tapi Terus Bertempur
Beberapa hari belakangan ini, situasi kota sudah mulai ramai lagi. Jalanan tak lagi sepi, macetpun mulai menghampiri. Banyak yang berpikir bahwa ini dikarenakan oleh rasa lelah berada dalam kondisi yang tidak menentu di rumah sementara tidak tahu apa yang akan dikonsumsi, namun yang lebih parah lagi adalah mereka yang beramai-ramai keluar hanya untuk menepis rasa bosan. Yang ditakutkan adalah ketika bosan mereka sirna yang muncul adalah sebuah kekhawatiran akan terkonfirmasi positif. Rasa cemas itu tidak hanya tentang mereka tapi juga orang-orang di sekitarnya. Perjuangan yang dilakukan selama 2 bulan lebih itu seolah sirna hanya karena begitu banyaknya orang yang sudah mulai tidak peduli.
Tapi haruskah kita menyalahkan mereka sementara kita sendiri tidak tahu apa yang ada dalam pikiran mereka. Bagi yang keluar hanya demi huru-hara, tentu saja itu adalah sebuah kesalahan besar. Namun tak bijak rasanya jika memandang kesal pada mereka yang mencoba mengumpulkan rupiah demi asap dapur yang mengepul. Bantuan yang mereka dapatkan bisa jadi tidak mencukupi karena anggota keluarga mereka yang begitu banyak. Hingga akhirnya lagi-lagi pelanggaran itu terjadi.
Lalu haruskah pertempuran yang selama ini dilakukan untuk memerangi COVID-19 cukup ditutup dengan melambaikan bendera putih? Atau malah ikut-ikutan dengan mereka untuk ikut meramaikan apa yang sudah terlalu ramai dan beresiko. Rasa kesal, marah dan sakit hati pada mereka yang melanggar, juga tidak ada gunanya. Hanya akan menambah kerutan di wajah. Ditambah lagi, pikiran negatif juga membuat kita semakin mudah terserang penyakit.
Sebagai rakyat biasa, yang bisa kita lakukan saat ini adalah melindungi orang-orang yang ada disekitar kita, keluarga, family, tetangga dan teman-teman kita. Semampu kita untuk mengingatkan mereka agar tetap mengikuti prosedur yang ada. Tetap jaga kesehatan, jangan lupa pakai masker, hindari kerumuman, jaga kebersihan, jaga jarak, olah raga yang teratur, dan jangan lupa berdoa. Berdamai dengan keadaan bukan berarti membiarkan semuanya terjadi apa adanya. Kita hanya mencoba untuk berdamai dengan keadaan demi hati yang lebih tertata, tapi tak sedikitpun mundur untuk memerangi Covid-19. Tetap terus berusaha untuk sehat semampu yang kita bisa. Be Positive. God Knows the Best Thing for Us. Semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya.
#StaySafe
#TantanganGurusiana Hari ke-76
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dahsyat....analisa luar biasa
Terimakasih sudah berkunjung, Pak. Salam literasi.
'Ngena' banget, Kak... Keren....
Makasih Dek.... ^_^