Lilla Rama Dona

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jika (Part 1 of 5)

Jika (Part 1 of 5)

Keyla sedang sibuk melihat gambar perabotan di brosur toko perabot yang diterimanya ketika menjemput Randi dari sekolah tadi siang. Matanya menatap lama ke sebuah layar LED televisi 32 inch saat Tama suaminya mengambil posisi duduk tepat di sebelahnya.

”Lagi baca apa Dek?” tanya Tama sambil meraih remote TV yang ada di dekat Keyla.

Kela tersenyum tipis lalu melipat prosedur itu dan menyerahkannya pada tama.

”Nggak kok Bang. Cuman lihat-lihat layar TV yang besar aja. Pasti senang seandainya kita juga memiliki TV yang besar. Serasa nonton di bioskop” ujarnya

Tama meraih brosur itu dan ekspresi wajahnya tampak kaget melihat harga yang tertera.

”Ini mah gaji Abang 2 bulan” Tama berkata sambil tersenyum miris.

”Iya. Makanya Key nggak minta dibelikan. Key hanya bilang seandainya” Kilah Keyla saat suaminya tampak keberatan. “Tapi suatu saat, kalau Abang ada uang lebih, Key ingin dibelikan ini. Oh ya Bang, perhiasan yang kemaren Key ceritakan gimana? Apakah Abang bisa membelikan itu sebagai hadiah ulang tahun key”

Tama mengangguk pelan sambil tersenyum tipis. Di satu sisi Dia sangat ingin membelikan banyak hal untuk istrinya. Wanita yang telah rela menghabiskan seluruh waktu dan tenaganya demi mengurus dia dan kedua buah hati mereka. Tapi di sisi lain tidak tahu darimana anggarannya untuk memenuhi permintaan istrinya. Apalagi gaji bulanannya hanya cukup untuk membayar kredit rumah yang masih tersisa satu tahun lagi dan biaya kehidupan mereka. Itu pun kadang-kadang istrinya masih sering mengeluh tentang harga bahan pokok yang semakin mahal.

“Doakan saja agar rezki kita mudah dan Abang bisa mempunyai peluang untuk membeli apa yang kamu mau. Key khan tahu bagaimana kondisi keuangan kita? Tapi Abang akan tetap berusaha” ucap Tama kemudian.

”Key bikinkan kopi dulu ya, Bang” kata Keyla seolah menyadari kegalauan suaminya yang dijawab dengan sebuah anggukan dari pria berkulit sawo matang itu. Keyla segera melangkah menuju dapur.

*****

Keyla sedang sibuk membersihkan kamar ketika dilihatnya gawai Tama berdering. Segera diraihnya gawai itu untuk melihat siapa yang menelpon. Tapi sayangnya, dering panggilan itu terputus ketika gawai itu sudah ada di tangannya. Tak Berapa lama kemudian sebuah pesan pesan masuk.

“Jemputnya jangan telat ya, Bang”

Raut wajah Keyla berubah ketika dibaca nya ada chat atas nama Kiki untuk suaminya.

”Siapa yang telepon Key?” tanya Tama saat keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya.

”Nggak tahu, tapi katanya suruh jemput dan nggak boleh telat” jawab Keyla dengan wajah cemberut.

”Oh” kata Tama datar. Tidak butuh waktu lama bagi Tama untuk berganti pakaian. Segera diraihnya tas kerjanya yang terletak di atas meja.

”Kayaknya Abang nggak sempat makan pagi. Ada kerjaan yang harus Abang lakukan” kata Tama terburu-buru sambil segera menuju motornya. Tidak Berapa lama kemudian, Tama sudah menghilang dari pandangan Keyla.

Keyla menatap kepergian suaminya dengan kesal. Sebenarnya Dia menyadari ada yang berbeda dari pria itu beberapa waktu belakangan ini. Selalu berangkat sangat pagi dan pulang setelah sholat isya. Pria itu tidak lagi ada waktu untuk makan bersama dengan dia dan anak-anaknya. Malah, tanggung jawab untuk mengantar dan menjemput Randipun sudah sepenuhnya dibebankan kepada Keyla dengan alasan suaminya sedang mempunyai banyak pekerjaan di kantor. Tapi entah kenapa, pagi ini ada rasa sakit yang begitu dalam. Untuk pertama kalinya sejak menikah, Keyla merasa sangat terluka.

“Bunda jadi ngantarin Randi khan?”

Keyla tersentak saat putra sulungnya memegang tangannya. Ia menatap Randi yang sudah rapi dengan pakaiannya.

“Bentar, Bunda bangunkan Rara dulu ya. Khan gak mungkin adekmu kita tinggal di rumah” Kata Keyla sambil berjalan ke kamar Rara.

Bersambung ke Part 2

Tantangan Gurusiana hari ke 83

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

jadi penasaran...ditunggu lanjutannya

29 May
Balas

Terimakasih Pak^_^

29 May

Seruu nih ...bikin penasaran Bun...ditunggu lanjutannya...

29 May
Balas

Terimakasih Bu ^_^

29 May



search

New Post