Lilla Rama Dona

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jika (Part 2 of 5)

Jika (Part 2 of 5)

“Tumben kamu chat aku?” tanya Roni sambil menyeruput minuman yang dihidangkan oleh Keyla ” padahal kemarin kemarin aku sering chat kamu tapi hanya di read saja” lanjutnya kemudian

Keyla tersipu malu. Sebenarnya dia juga tidak ingin mengirim pesan kepada pria yang duduk disampingnya itu karena dia adalah mantan cowoknya waktu kuliah dulu. Tapi perubahan sikap Tama akhir-akhir ini membuat dia kesal sendiri sehingga dia meminta bantuan Roni karena sejak kuliah dia memang tidak mempunyai banyak teman.

”Iya. Sekarang aku lagi kesel sama Bang Tama.” jawab Keyla pelan.

”Lho, memangnya ada apa dengan suamimu yang selalu kamu bangga-banggakan itu?” ejek Roni

Keyla tertunduk. Dia bingung harus mulai bercerita dari mana.

”Wah, jangan-jangan dia selingkuh ya? Sudah sering aku bilang bahwa pria itu jarang hanya mencintai satu wanita. Kamu aja yang ngeyel” kata Roni sambil terkekeh

Keyla masih terdiam. Seandainya dalam kondisi normal dia pasti akan marah dengan ucapan Roni. Selama ini dia begitu yakin bahwa Tama adalah pria terbaik di dunia. Pria yang tidak akan menyakiti hatinya. Tapi waktu telah merubahnya. Dan untuk saat ini Keyla tidak punya alasan untuk membantah ucapan Roni.

”Jadi apa yang bisa aku bantu?” Tanya Roni kemudian.

”Tolong cariin bukti perselingkuhan Bang Tama. Aku tidak terlalu pintar dalam menyelidiki. Dan bang Tama terlalu hebat dalam menyembunyikannya sehingga waktu aku memeriksa ponselnya, aku malah tidak menemukan hal yang mencurigakan. Aku sangat ingin mengikuti dia dari pagi sampai malam, tapi aku takut ketahuan” Pinta Keyla dengan terbata-bata. Tampak jelas dia menahan air mata.

”Wow, jadi sekarang aku aku diangkat jadi mata-mata dong. Terus keuntungan buat aku apa?” Roni sambil mengerling penuh arti.

”Nanti kita pikirkan setelah melihat hasil penyelidikan kamu.”

”Yah, kok nanti? Di mana-mana, kontrak itu dibuat sebelum dilaksanakan” Roni tidak setuju

” Ya sudah kalau nggak mau, biar aku yang cari sendiri”

Lagi-lagi Roni terkekeh melihat wajah Keyla. Jujur, itu adalah cemberut yang selama ini dirindukannya. Sepuluh tahun sudah dia kehilangan gadis itu. Bahkan untuk berteman saja, keyla seolah enggan. Peluang kali ini tidak ingin disia-siakannya. Bisa mengobrol santai seperti ini saja sepertinya sudah permulaan yang bagus.

Deal. Kapan kita mulai pencarian ini?”

“Semakin cepat semakin baik. Kalau nanti kamu sudah dapat bukti bahwa Tama memang berselingkuh, segera kabari aku. Kita bikin janji ketemuan. Nanti pas kita ketemuan aku bakal titip anak-anak sama Mama. Agar kita bisa lebih leluasa ngobrolnya. Ngomong-ngomong itu tidak akan mengganggu pekerjaan kamu bukan?"

"Aku mah bebas. Kan yang punya kantor aku. Jadi terserah aku mau datang kapan. Lagipula, kesempatan berduaan sama kamu tidak mungkin aku lewatkan." Roni mulai menggoda.

Biasanya Key tidak suka tatapan itu. Dia selalu merasa tersinggung jika ada orang lain melihatnya sambil mengerlingkan mata. Tapi jujur, kali ini dia malah merasa ada yang berdesir di hatinya. Dia menatap Roni lama sampai akhirnya dia tersentak saat Roni menyentuh punggung tangannya.

"Ntar aku tambah dulu minummu" elak keyla sambil berdiri dan menuju ke dapur. Setiba di dapur dia berdiri sesaat sambil memejamkan matanya. Perasaan tidak menentu di hatinya. Ketika dia mengingat wajah suaminya, ada rasa kesal yang sangat dalaam. Parahnya, ada debaran lembut ketika wajah Roni melintas. Dia segera menggelengkan kepalanya dan menambah minuman itu.

"Bentar lagi aku harus jemput Randy ke sekolah. Takutnya nanti terlambat" katanya saat meletakkan tambahan air teh buat Roni.

"Yah, gimana cara ngabisin minumannya kalau kamu suruh buru-buru" ucap Roni berpura-pura cemberut.

Keyla tersenyum melihat tingkah pria yang ada di depannya itu. Rasanya sudah lama dia menutup diri dari orang lain. Tepatnya sejak dia memutuskan untuk menikah dengan Tama, dia sengaja tidak menghilang dari kehidupan orang lain. Lagi-lagi dia menghela nafas panjang. Andai saja Tama bisa lebih menghargai perasaanya.

*****

Pelayan Restoran baru saja meletakkan makanan yang mereka order saat Roni memperlihatkan rekaman yang berusaha dia temukan beberapa hari belakangan ini kepada Keyla. Wanita itu menatap video yang ada dengan tatapan penuh luka. Ada yang panas di bola matanya. Ingin rasanya dia berteriak, tapi dia tahan karena dia tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri. Apalagi, mereka sedang berada disebuah restoran. Akan ada tatapan heran dari banyak orang jika dia tidak bisa menjaga sikapnya.

Meskipun dari awal dia sudah curiga, tapi tetap saja melihat rekaman Itu sangat menyakitkan baginya. Tampak Tama sedang menenteng banyak tas belanjaan seorang wanita muda yang Keyla tidak kenal dan kemudian memasukkan barang-barang itu ke bagasi sebuah mobil mewah. Kemudia dia buru-buru membukakan pintu mobil bagi wanita tersebut. Ada lagi video yang memperlihatkan Tama sedang mendorong sebuah kereta belanjaan. Tampak dia mengekor dibelakang wanita yang sama. Tapi kali dia mereka tidak hanya berdua, ada dua orang anak-anak yang mungkin seumuran Rara. Kalau dilihat sepintas, mereka seperti keluarga yang bahagia. Keyla tidak tahan lagi, dia mulai menangis sesugukan tanpa mempedulikan tatapan banyak orang.

”Sepertinya wanita itu menang banyak” Kata Keyla tanpa dapat menahan tangisnya ” Wanita itu cantik dan kaya. Semua yang dia pakai sangat berkelas. Jauh berbeda dari aku”

”Hei jangan begitu. Kamu jauh lebih cantik kok Keyla” bujuk Roni sambil mengusap rambut Keyla, “Habiskan makanan kamu dulu, nanti kita vari tempat yang lebih nyaman untuk ngobrol” lanjutnya kemudian

“Aku sudah tidak selera makan. Bolehkan jika kita langsung pulang? Tolong antarkan aku ke rumah” Keyla masih menangis terisak. Dia merasakan dadanya sangat sakit. Kali ini dia benar-benar membenci Tama. Bagaimana mungkin pria itu mengkhianatinya padahal dia merasa tidak ada yang salah dengan hubungan mereka selama ini. Keyla juga sudah berusaha memenuhi kebutuhan Tama dan anak-anak mereka.

Roni menatap Keyla tidak tega. Dia tahu pasti bahwa dari dulu wanita yang duduk dihadapannya sangat membenci perselingkuhan. Roni bahkan tidak dapat melupakan bagaimana rasanya beberapa tahun yang lalu dia harus kehilangan Keyla saat Roni berani bermain api dengan wanita lain. Dan itu juga alasan dia tak bisa mempersunting Keyla. Lalu pria itu mengiyakan keinginan Keyla dan mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.

Bersambung

TantanganGurusiana Hari ke - 84

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

waww... semakin kereen aja penulisan cerpennya bunda....

29 May
Balas

Makasih Mami^_^

29 May



search

New Post