September 2019.

Vino menatap undangan yang ada di tangannya itu dengan gemetar. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Alisa akan mengkhianatinya. Kebersamaan mereka selama 2 tahun ini dianggap angin lalu saja.

”Kamu tidak sedang nge-prank in aku kan?” tanya Vino dengan kertas berwarna pink yang ada di tangannya.

Alyssa hanya diam. Jelas bahwa dia menahan air matanya.

”Mau gimana lagi? Aku sudah berulang kali minta sama kamu untuk segera datang ke rumah . Tapi kamu selalu menunda-nunda. Akhirnya papaku menjodohkan aku dengan anak temannya” Alisa menjelaskan sambil terisak.

Jawaban alisa membuat Vino tertunduk. Kemudian dia mengarahkan pandangannya kesekeliling Cafe. Beruntung tidak terlalu banyak orang disitu sehingga tidak ada yang memperhatikan bahwa Alisha sedang menangis.

Kemudian vino menatap wajah Alisa. Sesungguhnya, dia sudah mulai berharap banyak dari gadis itu. Setidaknya, gadis itulah yang mampu membuat jantungnya berdebar lagi sejak dia ditinggalkan tanpa kabar oleh cinta pertamanya. Tapi dia juga tidak menyalahkan tindakan Alisha karena memang Vino tidak mau datang ke rumah orang tua Lisa, lebih tepatnya belum berani. Penyesalan ternyata memang sangat menyakitkan.

”Kalau kamu sempat, silakan datang. Tapi aku tidak memaksa kok” Kata gadis itu sebelum dia melangkah meninggalkan Vino sendirian. Lagi lagi Vino merasa sepi. Dan ini bukan untuk yang pertama kalinya. Persis hari ini 5 tahun yang lalu cinta Pertamanya juga pergi berlalu. Hanya saja, kala itu dia ditinggalkan karena memang cinta pertamanya harus pindah mengikuti orang tuanya. Dan malangnya, sebelum gadis itu pergi, dia belum sempat mengakui perasaannya. Vino merasa sangat Hampa. Meskipun teman-teman kuliahnya sering bilang bahwa dia mempunyai penampilan yang lumayan, tapi tetap saja itu tidak membuatnya sukses dalam mendapatkan wanita yang diinginkannya.

Bersambung

Tantangan Gurusiana Hari ke - 89