CITRAKU BERBUAH

Tiga tahun yang lalu saya dan keluarga jalan-jalan ke sebuah taman bunga yang berisi berbagai jenis tanaman dan bunga yang indah dan menarik. Saya mencoba mencari jenis tanaman yang cocok untuk ditanam di depan rumah yang hanya 2 x 3 m, mau ditanami pohon durian tentunya terlalu tinggi angan-angannya, ditanami pohon rambutan terlalu lama menunggunya.

Akhirnya pilihanku jatuh pada pohon jambu citra. Promosi penjualnya si menarik katanya cocok di depan rumah dengan lahan terbatas, cepat berbuah dan buahnyapun manis dan segar. Saya coba memilih bibit yang banyak daun dan rantingnya sambil berharap kelak bisa berbuah lebat.

Suamiku juga setuju dengan pilihanku karena cocok untuk ditanam di depan rumah. Setelah itu suamiku mencoba mencangkul tempat untuk pohon citra, sebelumnya diberi pupuk kandang untuk menyuburkan tanah. Setelah dua tahun tumbuh bibit yang tadinya kecil menjadi semakin banyak bunganya. Tetapi saya sudah terlalu lama menunggu kenapa tidak berbuah-buah? Sambil mengancam kepada pohon citra. “Awas ya kalo tidak berbuah nanti aku panggas dan ganti dengan pohon lain.. “. Begitu ancamanku kepada pohon yang sudah lama belum berbuah.

Suamiku mendengar ancamanku dan berusaha merawat pohon tersebut, kata suamiku “Mungkin pohon citra itu kurang perhatian dari pemiliknya”. Suamiku berusaha merawat pohon citra kesayanganku dengan membeli sejumlah obat nutrisi dan anti hama. Setiap pagi dengan telaten di semprot dengan menggunakan gandasil D, gandasil B dan NPK serta tidak ketinggalan insektisidanya karena pohon citra rawan terhadap penyakit terutama daun yang sering mengering dan hitam.

Setelah dirawat selama 4 bulan ternyata ada hasilnya. Sayapun kaget, pagi itu seperti biasa saya menyapu halaman rumah. Tidak ku sangka ternyata sebagian ranting ada yang sudah mengeluarkan biji-biji bakal buah. “Wow... Subhanalloh ternyata pohon citraku mulai tumbuh biji bakal buah”. Setelah itu suamiku rajin merawat pohon dan akhirnya citraku berbuah. Sampai akhirnya ada ranting yang terlalu banyak buahnya sehingga harus diberi penyangga supaya rantingnya tidak patah...

Penulis adalah peserta Sagu Sabu Kabupaten Purbalingga

SMP Negeri 2 Bojongsari