LINA HERLINA

Menuangkan ide dalam tulisan adalah hobi yang menjadibenih cita‐cita untuk bisa mewujudkannya dalam sebuahkarya. Tahun 2005 hingga 2007 beberapa tulisan artik...

Selengkapnya
Navigasi Web

MEMANFAATKAN MADING SEBAGAI MEDIA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (92)

Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu sentuhan pendidikan yang memiliki peranan penting dalam upaya mengembangkan kepribadian siswa yang mantap dan mandiri. Melalui implementasi program bimbingan konseling yang komprehensif diharapkan dapat memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, akademik, karir serta mencegah timbulnya penyimpangan perilaku pada siswa.

Menurut Syamsu Yusuf (2009) dalam buku Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, implementasi program bimbingan konseling dapat diwujudkan dengan melaksanakan empat komponen yang salah satunya adalah komponen kurikulum bimbingan atau layanan dasar bimbingan.

Kurikulum bimbingan atau layanan dasar bimbingan dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh siswa melalui kegiatan-kegiatan klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan siswa secara optimal.

Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa dapat disajikan materi layanan yang menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah, buku dan koran.

Adapun salah satu strateginya yang dapat diupayakan yaitu layanan informasi. Melalui layanan informasi, guru pembimbing atau konselor dapat melaksanakan proses bantuan dengan cara memberikan wawasan tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi mereka baik melalui komunikasi langsung maupun komunikasi tidak langsung melalui media cetak maupun elektronik seperti buku, brosur, leaflet, majalah dan internet.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis memandang perlunya memanfaatkan mading atau majalah dinding yang terdapat di sekolah sebagai salah satu media layanan informasi yang dapat diberikan oleh guru pembimbing sebagai komunikasi tidak langsung dalam mengimplementasikan program bimbingan konseling khususnya komponen kurikulum bimbingan atau layanan dasar bimbingan.

Mading atau majalah dinding biasanya ditempatkan di lokasi strategis yang terdapat di sekolah. Adapun informasi yang dipajang atau ditampilkan lebih banyak berupa karya siswa atau informasi seputar sekolah. Hampir seluruh siswa diperkirakan menjadi “pemirsa” majalah dinding. Dengan demikian, apabila informasi yang diberikan berupa layanan informasi bimbingan dan konseling, maka akan sejalan dengan pengertian kurikulum bimbingan atau layanan dasar bimbingan yaitu proses pemberian bantuan kepada semua siswa. Melalui mading, maka semua siswa akan mendapat layanan bimbingan dan konseling.

Upaya ini bisa jadi akan menepis anggapan selama ini bahwa guru pembimbing hanya melayani siswa yang bermasalah saja. Selain itu juga secara perlahan akan mengikis persepsi siswa bahwa guru pembimbing adalah polisi sekolah yang hanya menangani masalah pelanggaran tata tertib, sehingga bagi siswa yang selalu taat dan berprestasi tidak memerlukan sentuhan layanan bimbingan konseling.

Adapun materi-materi yang dapat dipajang atau ditampilkan oleh guru pembimbing di majalah dinding dapat disesuaikan dengan rumusan aspek-aspek perkembangan siswa ataupun informasi actual dan terkini yang sedang hangat dibicarakan di media cetak namun sesuai dengan kebutuhan siswa. Penyajiannya bisa dalam bentuk materi hasil karya tulis guru pembimbing ataupun menyadur dari buku serta mengkliping informasi dari majalah yang dianggap sesuai untuk konsumsi siswa. Dalam hal ini tentu dituntut kreativitas tersendiri dari guru pembimbing.

Berikut ini adalah rumusan tujuan yang terkait dengan pengembangan kemampuan para siswa (Syamsu Yusuf, 2009) yaitu : (1) harga diri, (2) motif berprestasi, (3) keterampilan membuat perencanaan, menentukan tujuan dan membuat keputusan, (4) keterampilan memecahkan masalah, (5) kemampuan interpersonal yang efektif, (6) keterampilan komunikasi, (7) pemahaman keragaman budaya yang efektif, (8) perilaku yang bertanggung jawab.

Sebagai masukan dari penulis, materi yang layak ditampilkan adalah seputar bahaya rokok, pornografi dan narkoba, dampak negatif tawuran, informasi sekolah lanjutan, pengembangan sikap mental positif, keagamaan serta psikologi remaja atau biografi orang-orang terdahulu yang sukses yang dapat memotivasi siswa untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Sesuai kata pepatah, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Dengan sedikit-sedikit diberi asupan gizi informasi layanan bimbingan konseling, maka diharapkan kebutuhan siswa akan informasi bimbingan konseling akan terpenuhi, yang pada akhirnya akan menuju muara ketercapaian tujuan layanan bimbingan konseling secara menyeluruh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post