Dampak Negatif Pembelajaran Daring
Matahari baru saja tersenyum ceria. Kubuka jendela kamar. Kuhirup dalam-dalam oksigen hingga memenuhi diagfragma. Sejuk dan segar. Sembari kupejamkan mata untuk mensyukuri nikmat Illahi yang tak pernah berkurang sedikitpun. Walau penikmatnya semakin banyak. Tapi konsentrasiku mendadak ambyar. Mendengar teriakan Bik Sarmi serasa tepat dibelakang telingaku. Pedagang rujak samping rumah itu rupanya tengah bersitegang dengan suaminya.
Wes to Pak, nurut aku wae, empat dikali lima itu lima berjajar sebanyak empat kali, kata Bu Sarmi. Man Parjo menjawab, Salah kuwi, Bu, empat kali lima itu empatnya yang ditambah empat sampai lima kali. Ora iso, aku yang benar, teriak Bik Sarmi. Man Parjo tak kalah lantang mengatakan bahwa penjelasannya yang benar. Jadi perempuan itu mbok manut sama suami Buk, jangan menangnya sendiri, tukas Man Parjo mulai keluar dari topik pembicaraan. Sampean itu yang tidak pernah mengikuti pelajarannya Alexander, jawab Bik Sarmi sewot. Sembari menunjukkan buku pelajaran Alexander anak mereka. Ini lihat di grup WA sudah dijelaskan sama Bu Gurunya, semprot Bik Sarmi lagi. Kali ini sambil membuka gawai dan menyorongkan pada Man Parjo. Yo wes, garapen dewe, tukas Man Parjo sambil berlalu dan memanggul cangkul.
Sementara di seberang jalan, kulihat Alexander dengan asyiknya melambungkan layang-layang. Tanpa tahu keributan kedua orang tuanya yang menyelesaikan tugas dari sekolah.
Memory of corona
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ada kalanya sang Guru menerima kiriman tugas dari muridnya, padahal saat itu si murid sedang asyik dengan layang-layangnya, atau bahkan sedang lelap dalam mimpinya.Na, berarti siapa dong, yang ngirim dan ngerjainnya?Itulah daring. Loss kontrol
Ada kalanya sang Guru menerima kiriman tugas dari muridnya, padahal saat itu si murid sedang asyik dengan layang-layangnya, atau bahkan sedang lelap dalam mimpinya.Na, berarti siapa dong, yang ngirim dan ngerjainnya?Itulah daring. Loss kontrol
Ada kalanya sang Guru menerima kiriman tugas dari muridnya, padahal saat itu si murid sedang asyik dengan layang-layangnya, atau bahkan sedang lelap dalam mimpinya.Na, berarti siapa dong, yang ngirim dan ngerjainnya?Itulah daring. Loss kontrol
Ujung barat Banyuwangi... Kalibaru... layang-layang luar biasa... ya betul Mbak... salah satu dampak ... karena lupa waktu.. bahkan waktunya daring... hmmm.. layang-layang....medianya...
Inggih Mbak... emaknya yg ngerjakan tugas. Anaknya tetap layangan