Ibu dan Bapak.

Aku tidak sekaya raya Khadijah yang termasyur karena peniagaannya. Aku hanya wanita yang berusaha mengamalkan lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah.

Ibu dan Bapak.

Aku tidak memiliki pipi semerah Aisyah dengan keistimewaan sebagaimana gadis yang mampu gigit-menggigit. Aku adalah wanita yang berusaha untuk menyejukkan pandangan mata dan ketika bertutur mendamaikan hati selayaknya sebaik-baiknya perhiasan di dunia.

Ibu dan Bapak.

Aku bukanlah Fatimah yang terlahir dari seorang Bapak dan Ibu yang termulia di muka bumi, sehingga melahirkan putra yang begitu membawa ummat pada kejayaan. Aku adalah wanita yang terlahir dari Bapak dan Ibu yang menjaga amanah Rabb-Nya, dan lantas aku akan melahirkan putra-putri yang kelak membawa ummat pada kedamaian.

Ibu dan Bapak.

Aku hanya wanita biasa yang bertulang rusuk bengkok, jika diluruskan akan patah dan jika dibiarkan akan rusak. Namun, sebaik-baiknya lelaki yang lemah lembut kepada wanitanya yang mampu meluruskan apa yang perlu diluruskan.

Ibu dan Bapak.

Izinkan aku menjadi putri Ibu dan Bapak, dicintai oleh kalian serupa dicintai sebagaimana kepada anak-anakmu yang lainnya.

Ibu dan Bapak.

Izinkan aku mencintai putramu, memeluk tubuhnya sebagaimana Khadijah kepada Muhammad. Berlarian dan digendong sebagaimana Aisyah dan Muhammad. Melahirkan putra-putri hebat sebagaimana Fatimah dan Ali menjadi orang tua.

Ibu dan Bapak.

Izinkan aku menjadi wanita salehah putramu.

Bandung, 16 April 2020