Muhasabah dalam Islam
Muhasabah atau nasehat memiliki tempat yang penting dalam syariat. Nasehat bisa juga dimaknai dakwah, yakni mengajak pada kebaikan dan mencegah melakukan keburukan.
Muhasabah terhadap seseorang atau kelompok atau instansi bahkan pada penguasa adalah bagian kepedulian dan sayang, bukan benci atau sengaja menyakiti.
Mereka yang melakukan muhasabah mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah, apalagi ketika muhasabah ini dilakukan kepada penguasa. Sebagaimana dalam hadist Rasulullah,
"Penghulu para syuhada’ adalah Hamzah bin ‘Abd al-Muthallib dan orang yang mendatangi penguasa lalu memerintahkannya (kepada kebaikan) dan mencegahnya (dari keburukan), kemudian ia membunuhnya.” (HR. al-Hakim).
Pada masa kekhilafahan, kritik atau muhasabah terhadap penguasa sering dilakukan. Baik oleh wanita, laki-laki, remaja bahkan anak-anak.
Sebagaimana kisah di masa Khalifah Umar bin Khattab ketika ada seorang anak kecil yang antri untuk bertemu beliau. Umar memerintahkan mendahulukan yang umurnya lebih banyak. Maka anak kecil ini menyampaikan bahwa seandainya syarat untuk menjadi Khalifah adalah umur, maka ada yang lebih layak menjadi Khalifah dari Umar.
Begitupun ketika Umar di nasehati oleh seorang wanita terkait mahar, maka beliau langsung meminta maaf dan mencabut kebijakannya. Khalifah Umar pun tidak marah ketika rakyatnya mengeluhkan "Pasti Umar dalam kondisi enak-enakan, sedangkan rakyatnya ada yang kelaparan".
Islam memerintahkan agar penguasa mengemban amanah dengan menjalankan aturan Rabb-Nya secara kaffah di bumi. Maka ketika dalam kekuasaannya, rakyat mengkritik dan memberikan masukan, adalah dalam rangka meluruskan. Dalam kontek ini tidak ada ketakutan penguasa terhadap kritik rakyatnya.
Dalam sistem khilafah pula rakyat lebih mudah dan jelas untuk mengingatkan para penguasanya. Karena standar kebijakan jelas yaitu Al-quran dan as-Sunnah.
Meski sekarang memuhasabah penguasa berakhir dengan bullian, pematian karakter, dilaporkan polisi bahkan berujung pada jeruji penjara. Sebagaimana kasus ustad Alfian tanjung, kevlin Zein, Habib Rizieq, Ali Baharsyah bahkan komedian Emon yang lagi viral. Kita berharap para penguasa yang memimpin atas nama rakyat tidak anti dengan muhasabah rakyat.
Sudah saatnya rakyat hidup tentram tanpa rasa takut menyampaikan aspirasinya. Tentu kondisi tersebut hanya terwujud dengan sistem yang menerapkan aturan sang pencipta.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih ilmunya Bu...semoga para pemimpin bisa menerima masukan dari rakyatnya
Aamiin, semoga bermanfaat.
Wow, paparan yang luar biasa. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Alhamdulillah, terima kasih doanya bunda
Semoga Allah SWT segera mewujudkan impian kita, Aamiin, kritik dari rakyat mjd penguat bangsa, salam literasi Ibu
Aamiin. Nggih bunda
Seharusnya pemimpin siap menerima kritikan...
Nggih, begitulah konsekwensinya bunda. Berani menjadi pemimpin harus berani dikoreksi
Benar sekali, Bu. Mantap.
Alhamdulillah, semoga bermanfaat
Betul sekali, keren
Alhamdulillah, semoga menginspirasi.
Pemimpin yang adil, mau mendengar dan menerima kritik dengan bijak, pasti akan dicintai rakyat
Pasti bunda, rakyat akan mendoakan kebaikan juga untuk diri dan keluarganya.
Ulil Amri sekarang ya susah bunda untuk menerima kritik saran...bisa2 kena pasal..hehee..salam sukses selalu bunda
Meski susah dan Ndak mau di kritik, rakyat yang peduli dengan negerinya pasti Ndak akan putus asa.
Terimakasih ilmunya Bu.. barakallah
Aamiin, semoga bermanfaat
Seandainya pemimpin kita seperti Umar Bin Khattab ya....kita doakan. Tulisan yang bermanfaat. Salam
Insyaallah akan segera muncul bunda diakhir jaman. Salam tandim
Seharusnya memang pemimpin mau menerima kritikan..bagus tulisanya bun.. sukses selalu ya
Aamiin. Semoga bermanfaat
Lanjut terus dalam rangka fastabiqul khoirot
Lanjut terus dalam rangka fastabiqul khoirot
Seorang pemimpin harus bisa menerima masukan dari rakyatnya,, salam literasi buk
Nggih bun. Tanpa masukan dari rakyat, bagaimana seorang pemimpin tahu kalau kepemimpinannya benar.