Guru di Masa Pandemi Covid 19, Makan Gaji Buta?
Ceritanya hari ini aku pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan dapur mingguan. Tempat pertama yang ku tuju adalah pedagang ikan. Lagi asyik-asyiknya memilih ikan, terdengar olehku obrolan pembeli ikan yang tepat berdiri di sebelahku dengan pedagang ikannya. Dari obrolan mereka menurutku mereka saling mengenal dan mungkin anaknya adalah teman satu sekolahan.
"Loh Wak Edi kok si Doni ikut jualan. Apa nggak ikut PAT online ya. Indri hari ini sudah mulai ulangan loh Wak," begitu obrolan ibu pembeli dengan pedagang ikan tersebut.
"Walah bu, Doni mending ku suruh bantu nemeni jualan saja. Lah, dia sekolah tiap hari saja pas ujian nanti ujungnya remedial, apalagi kalau disuruh belajar online. Yang ada nanti dia malah maen HP. Lagian HP nya di rumah cuma ada 1, kalo dipakai Doni, aku harus gimana. Separuh langgananku suka menghubungi lewat HP kalau mau pesan ikan. Terserahlah nanti mau jadi apa, semoga gurunya ngerti. Aku belum punya duit kalo mau beli HP baru lagi. Enak ya jadi guru nya, nggak perlu kerja, kirim tugas lewat WA group, habis itu tinggal kita orangtua yang bingung," Keluh pedagang ikan.
Aku tertegun sejenak, ada rasa tidak terima mendengar kalimat akhir dari pedagang ikan itu. Tapi ku pilih tidak ikut nimbrung dalam obrolan mereka. Selain karena tidak kenal, apa yang dipikirkan Pedagang ikan itu juga tidak salah. Ia melihat dari sudut pandang dirinya sebagai orang tua siswa, sementara aku memandang dari sudut pandang diriku sebagai guru.
Banyak opini yang berkembang yang seakan memarginalkan kaum guru dan menganggap guru tidak banyak berperan dalam pembelajaran online. Bahkan yang lebih ekstrim, guru dibilang makan gaji buta. Sebenarnya ini adalah sebuah pemikiran yang salah. Tugas guru dalam pembelajaran jarak jauh tidak semata hanya memberikan tugas yang dikirim lewat Wa group misalnya, tapi dibalik itu semua ada perencanaan yang harus kami selaku guru lakukan. Akan memberikan materi dalam bentuk apa, Materi apa yang akan diberikan, tugasnya seperti apa yang tidak akan memberatkan siswa tetapi mengarahkan siswa pada pendalaman materi. dan tentu juga guru tetap melakukan penilaian dari hasil kegiatan pembelajaran jarak jauh. Bayangkan dalam satu kelas ada 30 orang guru, semisal yang diampu ada 10 kelas berarti ada 30 orang siswa yang harus guru dokumentasikan kegiatan belajarnya. Itu semua juga harus dibuat laporannya sehingga setiap siswa ada dokumentasi kegiatan belajar onlinenya.
Marilah selama masa pandemi covdid 19 ini kita saling bergandengan tangan untuk dapat menghadapinya. Sekolah, Guru, Siswa dan Orang tua siswa harus bekerja sama guna mengantar siswa untuk dapat menerima materi seperti biasanya. Orang tua jangan menganggap guru tidak bekerja, dan Guru juga harus mencoba memahami jikalau ada siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran online. Mungkin kondisinya tidak memiliki HP android, atau paket internet. Hal yang harus dicari dan lebih penting adalah solusi pemecahan masalah yang ditemui dalam pembelajaran online. Tetap semangat guru Indonesia. Tetaplah menjadi pendidik yang ikhlas bekerja guna mencerdaskan anak-anak Indonesia. Hidup Guru Indonesia.
#TantanganMenulisGurusiana Hari Ke-13
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Iya, guru memang disoroti di mana-mana. Bekerja dari rumahpun dilihat mereka libur. Saya bukan hanya mendengar obrolan tetapi sering disapa masyarakat: libur panjang bu? Ah..nebah dada
Benar bu,dianggapnya kita suka dengan kondisi seperti ini.
tulisan yang makin inspiratif. Semoga tetap konsisten menulis. dan Semoga bermanfaat untuk banyak orang
Terima kasih pak
Hidup guru Indonesia. Salam litetasi Bu.
Terima kasih bu.hidup guru indonesia
Iya kata-kata guru makan gaji buta sangat sedih dan miris ya peran guru sepertinya tidak dihargai. Salam. Sukses terus
Bener2 harus kerja ikhlas ya bu, walu seperti nya kita guru selalu dianggap tak punya peran banyak untuk pendidikan indonesia
Aamiin.menjawab pertanyaan siswa dan mengoreksi tugas onlinenya aja sampai hampir pagi buta.masih juga guru dibilang makan gaji buta.org tak tau apa yang telah kita lakukan saat ini.
Bener bu, mendokumentsikan keg mrk bljr lebih mkn waktu
Tidak setuju pak. Orang yang berkata seperti itu orang yang mampu melihat dari luar saja. Semangat guru Indonesia
Saya ibu...semangat guru indonesia.
Inspiratif tulisanx bpak..terimakasi
Makasih bu..salam literasi.saya ibu guru juga bkn bpk2
Hidup guru Indonesia
Semangat mendidik ya bu..salam literasi