Linggawati

Seorang Guru Ekonomi di SMA N 4 Prabumulih, Sumatera Selatan. Kelahiran Pangkalpinang, 24 Juli 1985. Riwayat pendidikan SD sampai SMA di PangkalPinang, melanjut...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Gaya Selingkung

Mengenal Gaya Selingkung

Pernahkah kalian mendengar kata selingkung? Sebelumnya saya juga sama sekali belum pernah mendengar kata selingkung. Entah itu karena kekurangan diri ini yang minim membaca atau memang kata selingkung sangat jarang di gaungkan di lingkungan pendidik. Saya mengenal kata selingkung ketika berkesempatan mengikuti Workhsop Karya tulis Ilmiah untuk jurnal yang diadakan P4TK PKn dan IPS pada Desember 2019 yang lalu.

Salah satu materi yang kami terima waktu itu adalah pembahasan mengenai Gaya Selingkung. Saya termasuk yang baru tahu akan kata tersebut. Sementara peserta lain yang rata-rata sudah sering berkecimpung dalam berbagai kegiatan penulisan karya ilmiah hampir semua tahu dengan kata selingkung. Dalam hati saya merasa sangat kurang literasi dibanding dengan teman yang ada di kegiatan itu. Namun setelah mendengar pembahasan dari widyaiswara, saya akhirnya memahami juga makna kata selingkung.

Gaya selingkung diartikan sebagai pedoman tata cara penulisan. Di indonesia, Setiap universitas, atau lembaga jurnalistik memiliki gaya selingkung yang menjadi ciri khas nya tersendiri. Ada 3 komponen yang mempengaruhi gaya selingkung, antara lain format penulisan, pola penulisan dan kerincian penyajian.

Perlu jadi perhatian bagi kita yang akan menjadi kontributor tulisan pada lembaga jurnalistik tertentu atau ketika akan mengikuti suatu lomba menulis maka cermati bagaimana gaya selingkung yang mereka pakai. Harapan untuk ke depannya, Indonesia bisa seperti Malaysia yang mempunyai panduan mengenai gaya selingkung bagi penerbitan yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa Negara Indonesia. Sebenarnya tidak terlalu bermasalah mengenai gaya selingkung yang berbeda-beda, hanya saja terkadang menimbulkan penulis harus mempelajari ulang setiap akan membuat tulisan yang akan diterbitkan di penerbit yang berbeda.

#TantanganMenulisGurusiana Hari ke 14

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Baru kenal istilahnya ketika mo mulai nulis tesis, dosen pembimbing bilang sesuai kan dengan gaya selingkung kampus kita, eh apaan tuh? Akhirnya baca- baca deh

08 Jun
Balas

ling jg baru tahu pas diklat d malang kemaren yuk.. ternyata kudet jg kita y

08 Jun

Baru kenal istilahnya ketika mo mulai nulis tesis, dosen pembimbing bilang sesuai kan dengan gaya selingkung kampus kita, eh apaan tuh? Akhirnya baca- baca deh

08 Jun
Balas

Siip Bu mantap salam kenal dan salam sukses

08 Jun
Balas

Siip Bu mantap salam kenal dan salam sukses

08 Jun
Balas

terima kasih bu, salam kenal kembali

08 Jun

Wah, bertambah juga pengetahuan saya tentang gaya selingkung bu, terima kasih bermanfaat sekali, barakallah bu

08 Jun
Balas

sama-sama bu, saya juga baru tahu

08 Jun

Untung bukan gaya selingkuh..hahha. terimakasih baru tahu juga.

08 Jun
Balas

terima kasih pak

08 Jun

Ternyata beda maksudnya, apik

08 Jun
Balas

terima kasih bu

08 Jun

terima kasih bu

08 Jun



search

New Post