Lisa Andriani

Terlahir di sebuah kota kecil kota Tegal 18 Juni 1982. Bungsu dari enam bersaudara pasangan bapak Karnawi dan ibu Kusweri. Ibu dari 2 bidadari sholekha Irene Ju...

Selengkapnya
Navigasi Web

Antara Aku, Dia, dan Kau Part 12 - Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke- 73

Antara Aku, Dia, dan Kau Part 12

By Lisa Andriani,S.Pd.

Edward benar-benar merasa puas melihat Arief dan Ari saling bermusuhan gegara Lani. Di hadapan Arief dan Ari, Edward layaknya pahlawan kesiangan yang mencoba menyelamatkan persahabatan mereka. Edward yang tak lain partner bisnis perusahaan Ari bekerja dalam proyek resort bersama Pak Johan itu mencoba untuk mendamaikan Arief dan Ari. Siang itu juga, Edward muncul saat keduanya masih bersitegang di cafe itu." Hei, kalian sedang apa kok serius sekali", Edward memecah ketegangan Ari dan Arief. " Sudahlah Edward, ini urusan kita berdua. Kamu tidak tahu masalah kita. Mending kamu pergi saja", Ari emosi. " Hei, Edward, sudah lama kita tak jumpa. Tapi aku mohon ijinkan kita mrnyelesaikan masalah ini tanpa campur tanganmu", Arief pun menimpali." Oke..oke..kalau kehadiranku sebagai sahabat tidak diinginkan dama sekali. Aku cuma pengin ngomong kalau sampai Palk Jamil tahu masalah ini, maka kemungkinan besar aku akan menarik sahamku untuk proyek resort di Tabanan", Edward seraya meninggalkan keduanya. " Ward..Edward....tunggu kumohon tunggu sebentar. Apa hubungannya proyek Tabanan dengan masalahku dan Arief?", Ari gelisah. " Ada. Ada hubungannya. Pak Jamil sangat percaya dengan Lani untuk membantumu dalam proyek ini. Sedangkan bila beliau tahu bahwa Lani diperebutkan oleh kalian berdua, jelas Lani akan ditarik dari proyek resort ini. Lani pasti tidak diijinkan Pak Jamil untuk membantumu lagi. Beliau pasti tidak suka ada hubungan spesial dalam pekerjaan yang akan sangat mengganggu kinerja kalian", papar Edward. " Ternyata kamu sudah tahu masalah kita, Edward. Aku curiga, apakah kamu yang sudah memotret istriku dan Ari ?. Apakah kamu yang sudah mengirimkan foto-foto ini?", Arief menuduh Edward. " Bukan..bukan aku. Aku tidak tahu menahu soal semua foto itu. Apa untungnya bagiku", Edward membela diri. " Lantas, mengapa sepertinya kamu tahu benar masalah kita. Ayo jujur saja supaya semuanya jelas", Arief mendesak Edward. " Benar kata Arief, mengapa tiba- tiba kamu datang tepat di saat kita sedang ribut masalah ini. Ooo....aku tahu alasanmu. Kamu ingin proyek resort sepenuhnya perusahaanmu yang menanganinya, kan?". Jelas itu motifnya. Sejak kuliah dulu kamu juga selalu merebut semua gadis incaranku kan. Kini di samping soal resort ternyata kamu juga menyukai Lani kan?", Ari mendesak Edward. " Hei, bicara apa kalian. Sembarangan telah menuduhku seperti itu. Aku tidak punya motif apapun dalam masalah kalian. Bukannya terima kasih justru menuduhku begitu", Edward mengelak. " Terus, mengapa kamu tiba-tiba datang kemari dan mencoba mendamaikan kita berdua?", Arief menarik lengan Edward. " Hei..bro..sohibku. Santai bro. Woles bro. Aku hanya tidak mau dua sahabatku ini bermusuhan gegara satu orang wanita. Itu saja", Edward menyakinkan mereka. " Satu orang wanita, siapa wanita itu?", suara Lani tiba-tiba mengejutkan perdebatan ketiga sahabat itu.

To be continued....

21 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makin penasaran nih bu, bagaimana lanjutannya

22 May
Balas

terima kasih sudah baca dan komennya bu Menik

26 May

Ditunggu kisah berikutnya bu

23 May
Balas

Terima kasih Pak Ishak sudah baca dan komen.

26 May



search

New Post