Antara Aku, Dia, dan Kau Part 8

by Lisa Andriani,S.Pd.

Lani dan Ari akhirnya pulang ke Jakarta pada penerbangan sore. Sebelumnya mereka membeli oleh-oleh untuk teman- teman di kantor juga untuk keluarga. Lani sudah sangat rindu dengan Arief. Ia sudah tak sabar ingin memberi kejutan ulang tahun Arief. Sepanjang perjalanan Lani tak tidur. Sementara itu, Ari sangat sedih karena harus berpisah dengan Lani. Rasanya ia ingin berlama-lama dengan Lani. Andai ia dapat menghentikan sejenak waktu tuk dapat terus bersama Lani. "Kamu sepertinya sedih Ari. Kenapa?", Lani menyapa Ari yang sedang melamun. "Tidak aku tidak sedih, hanya berpikir waktu cepat sekali berjalan karena sebentar lagi sampai ke rumahmu". Akhirnya sampailah Lani di rumah dan Arief sudah menunggunya di teras rumah. "Sayang, aku kangen kamu", Lani memeluk erat suaminya. Pemandangan ini membuat Ari sangat cemburu dengan Arief. Andai saja ia mengenal Lani lebih dulu pasti sekarang Lani adalah istrinya bukan istri Arief.

Malam itu Lani dan Arief dinner spesial untuk merayakan ulang tahun Arief. Di sebuah restauran Arief merayakan ultahnya. Semua ini adalah idenya Lani. Ari pun hadir di sana. "Terima kasih Sayang untuk semuanya. Kamu pasti repot yah menyiapkan semua ini", Arief memeluk dan mencium pipi Lani. "Tidak Sayang, aku tidak repot. Apapun kan kulakukan asalkan kamu senang". Malam itu, Arief dan Lani terlihat sangat bahagia. Sementara itu, Ari hanya dapat menatap dari kejauhan pesona cantik Lani. Ia tak dapat beranjak dari bayang-bayang Lani. Sosok Lani tlah membiusnya. Lani tlah mencuri perhatian Ari. Kehadirannya tlah membuat Ari jatuh cinta. Ternyata bukan hanya Ari yang tak lepas memperhatikan Lani dan Arief. Ada seseorang lagi yang diam-diam mengamati mereka bertiga. Orang itu memperhatikan Arief, Lani,dan juga Ari. Siapakah orang itu? Apa tujuannya mengamati Lani,Arief, dan Ari di pesta ulang tahun Arief?

To be continued ....

17 Mei 2020